4 jam yang lalu

Capaian Stok Beras Perum Bulog Dinilai Capai Level Tertinggi dalam Lima Dekade

Editor : Yusuf Ibrahim
Stok beras. (foto istimewa)

JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM– Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kabar baik terkait ketahanan pangan nasional, yang ditandai dengan capaian stok beras Perum Bulog yang mencapai level tertinggi dalam lima dekade terakhir.

Pengumuman ini disampaikan Menkeu saat menyampaikan tanggapan pemerintah terhadap pandangan fraksi-fraksi atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) tahun 2026, bahkan mengundang respons berupa tepuk tangan pelan dari para wakil rakyat.

Dalam pidatonya, Menkeu menekankan kinerja positif sektor pertanian didukung oleh peningkatan produktivitas, seiring dengan langkah penyederhanaan aturan distribusi pupuk bersubsidi oleh pemerintah. Melalui deregulasi tersebut, pemerintah menjamin petani mendapatkan pupuk sesuai dengan periode tanam dan hasilnya, produksi beras nasional melonjak tinggi.

"Produksi beras melonjak tinggi ke level 19,09 juta ton pada periode Januari hingga Juni 2025 dibandingkan pada periode tahun lalu yang sama hanya 16,86 juta ton. Ini berarti produksi beras meningkat 13,2 persen," tutur Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-21, Selasa (1/7/2025).

Capaian produksi beras nasional ini tercatat sebagai yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, sekaligus menempatkan Indonesia sebagai negara produktif di kawasan ASEAN. Sri Mulyani membandingkan kondisi saat ini dengan tantangan yang dihadapi pada tahun 2024.

"Bandingkan dengan cerita 2024 tadi dimana kita menghadapi El Nino dan harus melakukan langkah pengamanan melalui impor beras. Dengan peningkatan produksi stok beras Perum Bulog, per pekan ketiga Juni 2025 telah mencapai 4,17 juta ton beras," katanya.

Menkeu melanjutkan dengan penekanan pada rekor stok Bulog sejak berdirinya instansi tersebut, namun mendapat sambutan lemah karena tepat di jam makan siang.

"Ini adalah stok Bulog tertinggi sejak Bulog didirikan dalam 5 dekade yang lalu. Capaian ini, mungkin tepuk tangannya lemah karena belum makan siang dan kita bicara beras," ujar Sri Mulyani disusul senyum.

Menurut Sri Mulyani, capaian signifikan ini memperkuat optimisme bahwa swasembada beras, sebagai bagian penting dari program ketahanan pangan nasional, telah berjalan sesuai dengan harapan.

"Capaian ini memperkuat optimisme bahwa swasembada beras sebagai bagian penting dari program ketahanan pangan telah berjalan sesuai dengan harapan," kata dia.(des)


0 Komentar