Selasa, 27 Mei 2025 01:13 WIB
JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Warga di Perumahan Puri Harmoni, Muktiwari, Kabupaten Bekasi, masih menanti janji pengembang perumahan untuk segera menuntaskan kewajibannya.
Hal tersebut disampaikan saat ketua APDESI (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) Kabupaten Bekasi sekaligus Kepala Desa Muktiwari Bahrudin, bersilahturahmi dengan para pengurus RW 28 dan RT dari 1 sampai 7 di pos serbaguna RT 2, Perumahan Puri Harmoni, Senin (26/5/2025) malam.
Sebagai catatan, APDESI adalah organisasi yang beranggotakan kepala desa dan perangkat desa di seluruh Indonesia. APDESI memiliki peran penting sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan desa dan mewadahi kepentingan-kepentingan desa.
"Semua aspirasi warga tadi kami sampaikan, misalnya saja berupa kewajiban pengembang yang belum terwujud seperti peninggian jalan di titik yang sering banjir, drainase, perbaikan turap, sudetan depan gerbang utama, dan fasilitas lainnya yang belum jadi," kata Ketua RW 28 Abdul Yasin yang didampingi Sekretaris RW 28 Sanusi.
Diutarakannya lagi, salah satu kewajiban yang juga harus dipenuhi pengembang adalah ketersediaan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos dan fasum) untuk diserahkan kepada pengurus lingkungan.
"Tadi sudah menjadi catatan dan akan ditindaklanjuti. Bahkan kami mendaptkan apresiasi atas sejumlah pembangunan yang sudah dilakukan secara swadaya," tambahnya.
Dilanjutkan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baiturrohman yang juga warga RT 02 Suparman, menyampaikan apa yang sudah dan akan dikerjakan. Hal tersebut, bertujuan untuk mendorong jamaah memakmurkan Masjid.
"Kemarin kami merapihkan sebagian halaman, tapi masih ada sisa yang belum dilajutkan. Untuk itu, kami mohon doanya supaya diberikan kelancaran dan kemudahan dalam pengerjaan serta pengumpulan dananya," terangnya ke Bahrudin.
Ketua DKM Baiturrohman Suparman (kanan).
Sementara itu, Bahrudin mengapresiasi kekompakan para Pengurus RW dan RT dengan seluruh warga. Terkait perkembangan yang disampaikan Ketua DKM, Bahrudin bahkan memberikan imbauan khusus.
Sebab menurutnya, khususnya Pengurus DKM, RT hingga RW memang perlu bersinergi agar kegiatan dan pembangunan di wilayah dapat berjalan lebih efektif dan harmonis.
Sedangkan pengurus DKM, masih diterangkannya, berperan dalam meningkatkan kegiatan keagamaan, sementara RW fokus pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Terlebih, sinergis antara pengurus DKM, RW dan RT penting karena menciptakan lingkungan yang lebih baik secara keseluruhan, baik dari aspek keagamaan maupun sosial, sehingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Kemudian, masih dikatakannya, dengan kolaborasi, maka program-program pembangunan dan kesejahteraan dapat dijalankan lebih efektif, seperti pengelolaan dana infaq, kegiatan sosial, hingga pembangunan sarana umum.
Lebih jauh, dengan adanya kolaborasi nilai-nilai keagamaan dan sosial dapat lebih mudah disebarkan dan diterapkan di lingkungan masyarakat, sehingga menciptakan masyarakat yang lebih beriman dan peduli.
"Salat berjamaah, nanti warga pasti ikut karena ada contohnya. Program sosial, seperti kegiatan bakti sosial, pemberian bantuan kepada warga yang kurang mampu, atau kegiatan keagamaan yang bermanfaat juga mudah dijalankan," kata Bahrudin.
"Sinergi memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Contohnya pos serbaguna ini. Kekar, bersih dan asri. Kemudian di lingkungan, apa yang kurang nanti kita carikan solusi bersama," pungkasnya.(fik)