Senin, 26 Agustus 2024 16:44 WIB

Penjualan BYD Jauh Lampaui Honda dan Nissan

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi. (foto istimewa)

Jakarta, Tigapilarnews.com- Produsen mobil terbesar di China, BYD dilaporkan telah melampaui Honda Motor dan Nissan Motor untuk menjadi produsen mobil terbesar ketujuh di dunia berdasarkan jumlah mobil yang terjual pada pada kuartal April-Juni.

Seperti dilansir dari Asia Nikkei, Minggu (25/8/2024), data tersebut berasal dari produsen mobil dan perusahaan riset MarkLines yang menunjukkan volume penjualan BYD didukung oleh permintaan kendaraan listriknya yang terjangkau.

Penjualan kendaraan baru oleh BYD naik 40 persen menjadi 980.000 unit pada kuartal tahun ini, bahkan ketika mayoritas produsen mobil terkemuka, termasuk Toyota Motor dan Volkswagen Group, mengalami penurunan. Sebagian besar peningkatan BYD berasal dari penjualan luar negeri, yang meningkat tiga kali lipat pada tahun ini menjadi 105.000 unit.

BYD menduduki peringkat 10 dunia pada April-Juni 2023 dengan penjualan 700.000 kendaraan. Sejak saat itu, perusahaan ini telah melampaui Nissan dan Suzuki Motor, dan mengalahkan Honda di setiap kuartal untuk pertama kalinya pada kuartal terakhir.

Satu-satunya produsen mobil Jepang yang tersisa dengan penjualan lebih besar dari BYD adalah Toyota, yang menduduki peringkat teratas global pada bulan April-Juni dengan 2,63 juta kendaraan. Geely dan Chery Automobile dari China sama-sama masuk dalam 20 besar penjualan global untuk periode April-Juni.

Kendaraan listrik BYD yang terjangkau telah mendapatkan momentum di China, pasar mobil terbesar di dunia, mendorong lonjakan penjualan sebesar 35 persen tahun-ke-tahun pada bulan Juni di sana.

Di sisi lain, merek Jepang yang kekuatannya ada pada kendaraan berbahan bakar bensin justru tertinggal. Penjualan Honda di China turun 40 persen pada bulan Juni, dan produsen mobil tersebut berencana mengurangi kapasitas produksinya di negara tersebut sekitar 30 persen.

Bahkan di Thailand, dimana perusahaan Jepang menguasai sekitar 80 persen pangsa pasar, Suzuki menghentikan produksi sementara Honda mengurangi separuh kapasitasnya. Tiongkok mengekspor 2,79 juta kendaraan pada paruh Januari-Juni, 780.000 lebih banyak dibandingkan Jepang.

BYD membuka pabrik perakitan kendaraan skala penuh pertamanya di luar negeri di Thailand, dengan rencana penambahan hub di Hongaria dan Brasil. Mereka juga mempertimbangkan produksi di Meksiko.

Khawatir mengenai dampak potensial terhadap produsen mobil dalam negeri, AS telah menaikkan tarif kendaraan listrik buatan Tiongkok hingga 100 persen. Kanada sedang mempertimbangkan untuk menerapkan tarifnya sendiri.

Uni Eropa pada bulan Juli mulai mengenakan tarif tambahan pada kendaraan listrik buatan Tiongkok, dan mengusulkan untuk menaikkan tarif sebesar 36,3 persen. BYD kini berencana membangun pabrik baru di Turki untuk menghindari tarif.(des)


0 Komentar