Senin, 03 Juni 2024 17:13 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Korea Utara (Korut) mengumumkan sebuah proyek ambisius untuk membangun 50.000 rumah gratis bagi penduduk Pyongyang selama lima tahun ke depan.
Inisiatif yang dipimpin oleh Kim Jong-un ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi dan standar hidup meskipun negara ini menghadapi sanksi internasional yang ketat. Pembangunan apartemen-apartemen ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas oleh pemerintah Korea Utara untuk mengurangi tantangan ekonomi dan menyediakan kondisi kehidupan yang lebih baik bagi warganya.
Kim Jong-un menekankan pentingnya bersiap menghadapi potensi konflik, dengan menyatakan pada bulan April 2023 bahwa Korea Utara harus lebih siap menghadapi perang dibandingkan sebelumnya.
Perkembangan ini menyoroti upaya Korea Utara untuk meningkatkan standar hidup warganya meskipun menghadapi sanksi internasional yang dapat berimplikasi pada pertumbuhan dan stabilitas ekonomi negara tersebut. Keberhasilan proyek ini juga dapat mempengaruhi pendekatan rezim dalam mengatasi tantangan ekonomi dan hubungannya dengan komunitas internasional.
Proyek ini, yang diharapkan akan selesai dalam lima tahun ke depan, mencerminkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan standar hidup di ibu kota Pyongyang. Inisiatif ini muncul di saat Korea Utara sedang berjuang untuk mengatasi dampak ekonomi dari sanksi internasional yang bertujuan untuk mengekang program nuklirnya.
Selain pembangunan hunian tersebut, Korea Utara telah memulai beberapa proyek pembangunan lainnya. Proyek-proyek itu termasuk membangun rumah baru untuk ratusan keluarga di Pertanian Jangsan di Kabupaten Ryongchon, merombak perpustakaan sains-teknologi di Kota Nampho, dan membangun lembaga analisis berkualitas di Provinsi Jagang.
Melansir TrimFeed, pemerintah juga berfokus pada inisiatif sosial, seperti merayakan Hari Anak Internasional, mengintensifkan kampanye bebas rokok pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia, dan mempersiapkan panen dan perontokan gandum di Provinsi Hamgyong Selatan.
Upaya-upaya ini menyoroti upaya rezim untuk meningkatkan kualitas hidup warganya secara keseluruhan. Terlepas dari perkembangan positif ini, tindakan Korea Utara di panggung internasional terus menimbulkan kekhawatiran. Baru-baru ini, Kim Jong Un meluncurkan balon yang berisi kotoran ke Korea Selatan sebagai pembalasan terhadap para aktivis yang mengirimkan informasi dan K-pop ke Korea Utara.
Tindakan ini, yang diklaim sebagai ekspresi kebebasan berpendapat rakyat, menyoroti ketegangan yang sedang berlangsung antara kedua Korea. Terkait rencana Korut untuk membangun 50.000 rumah gratis tanpa pungutan di Pyongyang tersebut merupakan langkah signifikan untuk meningkatkan standar hidup di tengah sanksi ekonomi.
Sementara, Korut terus menghadapi pengawasan internasional, inisiatif domestiknya mencerminkan fokus pada peningkatan kesejahteraan warga.(des)