Jakarta, Tigapilarnews.com- Semenjak diinisiasi oleh duo pegiat media sosial Eko Kuntadhi dan Mazdjo Pray, yang kemudian menjadi organisasi relawan pendukung Ganjar Pranowo yang militan itu, pada 1 Juni 2024 ini telah berusia 3 tahun.
Dan tepat pada usia ketiganya ini, Ganjarist bermetamorfosis dari relawan politik, bergerak menjadi wadah para pegiat persatuan Indonesia, dengan nama dan logo baru yaitu Gerakan Jaringan Indonesia Bersatu.
Keputusan yang diambil oleh para inisiator, pendiri dan Presidium dan telah disampaikan kepada Ganjar Pranowo itu, telah sampaikan kepada seluruh anggota disegenap penjuru Indonesia.
Seperti diketahui, sejak berdirinya di tahun 2021, Ganjarist selalu hadir di setiap kejadian penting di dalam dunia politik Relawan di Indonesia, Dedikasi Ganjarist sudah tidak diragukan lagi khususnya saat pemilu beberapa waktu yang lalu.
Memasuki usia tiga tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Ganjarist untuk berjuang bagi Indonesia lebih baik, perjalanan ini memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan serta menempa para anggotanya dalam proses politik yang bersih, sehat, jauh dari intrik antar relawan dan membuat Ganjarist menjadi sebuah Organisasi Relawan yang matang dan solid.
Hari ini tepatnya tanggal 1 Juni 2024 Ganjarist memasuki babak baru didalam dunia kerelawanan, sosial dan budaya di Indonesia, dengan memperkenalkan misi dan visi, serta nama baru bagi Ganjarist Presidium. “Identitas baru ini representasi tekad kami untuk terus berjuang bagi Indonesia menjadi lebih baik dalam sosial dan budaya” ujar Maya Nindya, Ketua Umum Presidium Ganjarist.
Identitas baru yang mengambil seluruh warna dasar logo Ganjarist, bertuliskan "Gerakan Jaringan Indonesia Bersatu” tetap terlihat cerah seperti harapan seluruh anggota Ganjarist sejak awal dirintis, yaitu menjadikan politik Indonesia yang penuh partisipasi, kegembiraan dan keceriaan.
"Karena gelaran Pilpres telah selesai, maka dengan bermetamorfosisnya Ganjarist menjadi Gerakan Jaringan Indonesia Bersatu (GJIB) ini, maka berubah pula kegiatan inti yang tadinya berkutat diproses terkait pilpres dan kampanye, saat ini lebih fokus kepada pengembangan persatuan antar anggota dan masyarakat, dalam jalur sosial dan budaya," jelas Eko Kuntadhi, salah satu inisiator Ganjarist sejak awal, yang juga Pembina Ganjarian Spartan yang sudah pamit terlebih dahulu.
"Semangat kawan-kawan relawan, setelah apa yang terjadi dalam Pilpres kemarin ternyata masih tetap tinggi. Tapi tentu sudah tidak relevan kalau masih menggunakan nama Pak Ganjar dalam kegiatan sehari-harinya. Karena kami meyakini, Pak Ganjar dan Pak Mahfud pasti punya tugas yang jauh lebih penting lagi. Maka solusinya adalah Ganjarist memang harus pamit, tapi semangat persatuannya bisa diwadahi di GJIB ini," tambah Mazdjo Pray, yang juga pendiri Ganjarist Indonesia.(mir)