Selasa, 02 April 2024 15:28 WIB
Jakarta, Tigapilarnews.com- Jalur Tengah penghubung dan jalur alternatif pantura dari Kota Semarang ke Kabupaten Grobogan belum siap hadapi pemudik. Setelah diterjang banjir, banyak jalan yang berlubang dan belum diperbaiki.
Kondisi jalan miring terdapat di dua titik dengan kemiringan memprihatinkan. Kondisi tersebut membuat para pengendara harus hati-hati dan menurunkan kecepatan terutama truk pengangkut barang dan bus besar.
“Benar ada titik miring di jalur Penawangan ke Purwodadi. Selain itu juga ada titik rawan kemacetan, laka dan berlubang. Seperti di Gubug, Godong, Penanwangan disediakan posko siaga,” kata Kasat Lantas Polres Grobogan, AKP Tejo Suwono, Selasa (2/4/2024).
Selain itu, titik silau saat senja juga menjadi perhatian buat para pengendara. Untuk titik silau senja atau juga disebut blank spot, merupakan jalur yang cukup panjang dari Purwodadi menuju Penawangan. Titik rawan kecelakaan menjadi prioritas Satlantas Polres Grobogan bersama jajaran terkait yaitu jalan berlubang.
Hampir setiap satu kilo meter terdapat lubang dengan diameter antara 20 cm hingga 50 cm. Kedalaman lubang bervariasi dan yang paling membahayakan sampai 10 cm lebih. Bahkan, warga berinisiatif menambal lubang dengan pohon pisang agar tidak dilalu kendaraan.
“Kami imbau untuk hati-hati dan waspada untuk pemudik. Jika membutuhkan bantuan bisa menghubungi petugas dan jika mengantuk bisa beristirahat di pos terdekat atau tempat ibadah," ucap AKP Tejo Suwono.
Menyikapi akan adanya lubang dan kemiringan jalur, Kasat Lantas menyampaikan bahwa sudah ada tim khusus peninjau jalur mudik dari Solo ke Grobogan, Kudus, Pati, Blora dan Rembang. “Sudah ada tim yang meninjau dan mencatat laporan kondisi tersebut. Untuk laporan juga sudah dipaparkan ke instansi terkait," tandasnya.(mir)