Jumat, 29 Desember 2023 18:44 WIB

Ganjar-Mahfud Putihkan Kredit Macet untuk Petani dan Nelayan

Editor : Yusuf Ibrahim
Ganjar-Mahfud. (foto istimewa)

JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD melakukan kampanye di Banyuwangi, Jawa Timur. Dalam kampanyenya, Mahfud bersilaturahmi ke berbagai pondok pesantren serta menghadiri pertemuan dengan nelayan dan petani.

Mahfud mengungkapkan, kunjungan di Banyuwangi berjalan sukses tanpa mengalami kendala. Sebelumnya, Mahfud juga telah bersafari ke berbagai pondok pesantren di Jawa Timur untuk memberikan motivasi kepada para santri. "Alhamdulillah ini kunjungan hari terakhir saya ke Jawa Timur, sesudah 3 hari saya berkeliling, semuanya berjalan baik meriah dan masif juga, meskipun saya sebenarnya membatasi pertemuan di ruang-ruang tertutup," ucap Mahfud di Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jumat (29/12/2023).

Mahfud mengaku, sangat senang menghadiri acara musyawarah kebangsaan bersama nelayan dan petani se-Banyuwangi, sebab ribuan orang yang hadir sangat antusias menyambutnya. Atas kunjungan di Banyuwangi itu, Mahfud percaya pasangan nomor urut tiga akan meraih kemenangan di Pilpres 2024.

"Yang hadir banyak sekali nah yang sekarang ini memang agak terbuka khusus untuk Muncar, satu kecamatan bisa meledak kaya gini, saya bersyukur alhamdulillah dan untuk Banyuwangi kami optimistis menang," katanya.

Diketahui, dalam acara tersebut, Mahfud menyampaikan salah satu program unggulannya di hadapan ribuan orang yang hadir dalam acara tersebut. Mahfud menegaskan, jika pasangan nomor urut 3, menang pilpres, pihaknya akan memutihkan kredit macet untuk petani dan nelayan.

Menurutnya, utang petani dan nelayan bisa dilunasi dengan melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia. Sebab utang nelayan dan petani tidak sebanding dengan kerugian negara yang ditimbulkan akibat perilaku koruptif.

"Utang petani dan nelayan itu jumlahnya hanya 725 miliar, itu kecil dibandingkan dengan hasil rampasan terhadap korupsi yang sekarang jumlahnya sudah mencapai ratusan triliun. Kalau cuma diambil di bawah 1 triliun untuk melunasi utang petani asal nanti di proses secara sah dan pemerintah yang baru nanti akan yang membuat proses itu menjadi sah untuk rakyat," katanya.(des)


0 Komentar