Selasa, 26 Desember 2023 15:47 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo optimistis target pertumbuhan ekonomi 7% yang digagas bersama Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD dapat tercapai.
Ganjar memastikan bahwa kontribusi pertumbuhan akan didominasi kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), bukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Kalau kita hanya bicara BUMN, kemudian investasi besar, ya sulit. Tapi mari kita hitung yang UMKM, unitnya banyak, kekuatannya riil sudah terbukti menopang ekonomi Indonesia saat masa krisis dan itu menurut saya yang harus menjadi fokus perhatian pemerintah agar UMKM mudah berusaha dan lebih maju," ujar Ganjar saat bertemu para perajin batik di Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (26/12/2023).
Ia bersama Mahfud MD mengusung program mencetak 1,6 juta pengusaha mikro maju. Pasalnya, para pedagang kecil, perajin, pembuat makanan, hingga pemilik warung dapat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi jika difasilitasi dan didukung untuk lebih maju. "Kami sudah meminta tim untuk menghitung kekuatan riil yang sekarang tidak tercatat ada berapa, agar kita punya perlakuan khusus, fasilitas khusus kepada mereka, sehingga ini mejadi gerakan ekonomi yang sangat besar," jelasnya.
Selain UMKM, khususnya pelaku usaha mikro, Ganjar-Mahfud juga konsen mendorong sektor argomaritim sebagai sumber kekuatan ekonomi baru Indonesia melalui program Bangga Bertani dan Nelayan Sejahtera. Ganjar menjelaskan melalui program Bangga Bertani dan Nelayan Sejahtera, pertumbuhan ekonomi berbasis di desa terjadi pemerataan ekonomi di desa, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang pergi ke kota untuk mencari nafkah karena bisa bekerja di desa, di sektor-sektor prioritas.
"Kalau kita lihat basisnya desa, itu kekuatannya bisa di sektor pertanian, di sektor pangan, peternakan, perikanan, yang sangat bercirikan agromaritim. Indonesia punya potensi besar di sektor ini, maka bisa dioptimalkan untuk menjadi motor pertumbuhan ekonomi," papar Ganjar.
Selain itu, lanjutnya, industri kreatif juga bisa didorong dari pelaku usaha mikro. Misalnya, batik dan jamu dapat dibuat dan dikemas lebih modern sehingga pasarnya dapat diperluas. Ganjar pun mengapresiasi industri kreatif yang telah membawa jamu masuk hotel menjadi Welcome Drink juga dikemas menjadi es krim, jajanan kesukaan segala usia.
"Hal-hal seperti inilah yang bisa kita adopsi untuk menjadi perhatian pemerintah dan didorong ke industri kreatif lainnya. Jadi kalau kita mau bicara pertumbuhan ekonomi ada kekuatan ekonomi kecil yang sebenarnya bisa menjadi booster untuk ikut membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," tutupnya.(des)