Rabu, 23 Agustus 2023 14:53 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, kejadian bencana banjir di musim kemarau, dibarengi dengan kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah menjadi fenomena global.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. Menurutnya, karhutla dan banjir yang bersamaan ini terjadi tidak hanya di Indonesia namun juga terjadi di belahan dunia lain, seperti di benua Amerika.
"Jadi meskipun kita masih fokus pada upaya-upaya penanganan karhutla seperti yang atensi dari Bapak Presiden langsung tetapi berjalan ada fase-fase atau kondisi-kondisi tertentu, di mana ada penumpukan hujan tiba-tiba terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan terjadi banjir," kata Aam sapaan akrab Abdul Muhari dalam keterangannya, Selasa (22/8/2023).
"Kalau kita lihat lebih secara global, dua kejadian ini, kebakaran hutan dan lahan juga banjir enggak cuma terjadi di Indonesia," tambahnya.
Aam menjelaskan, saat ini di Kanada, Spanyol, juga Hawai, sedang mengalami fenomena karhutla yang besar. Bahkan, di Hawai masyarakat terpaksa harus terjun ke laut untuk menyelamatkan diri dari kobaran api. "Di dunia saat ini di Kanada sangat luar biasa, di Amerika di Hawaii, kita tahu sampai masyarakat harus terjun ke laut karena saking rapatnya blok-blok perumahan dan hampir seluruhnya blok perumahan ini terbakar," ungkapnya.
"Sehingga tidak ada ruang untuk masyarakat bisa menghindar dari api kecuali melompat ke laut. Itu juga sampai sekarang masih terus ditangani. Di Spanyol, Tenerife itu juga hingga saat ini masih belum bisa dikendalikan secara umum dan juga tentu saja di Indonesia," jelasnya.
Namun, di belahan dunia yang lain yakni di Kolombia, Pakistan, China, Korea Selatan, bahkan India justru mengalami banjir bandang yang cukup besar. "Nah di sini kita lihat misalkan di benua Amerika saja, di Kanada itu ada kebakaran hutan yang sangat luar biasa tetapi berikutnya, di Alaska tidak terlalu jauh ada banjir yang cukup besar. Di Kolombia, Pakistan, China, Korea Selatan, India kita tahu juga banjir cukup besar," ucap Aam.
Dia mengatakan, fenomena cuaca dalam satu bulan terakhir, tidak cuma di tingkat lokal di Indonesia tapi di tingkat Global pun memperlihatkan variabilitas atau tingkat kejadian yang cukup tinggi dengan dampak yang sangat signifikan khususnya karhutla dan banjir. "Jadi ini mungkin ada dua fenomena yang berlawanan terjadi satu panas, satu banjir tidak cuma di Indonesia dan skala lokal tapi skala Global pun terjadi," tutupnya.(des)