Senin, 22 Mei 2023 07:42 WIB
Jakarta, Tigapilarnews.com- Kaum milenial dan z kembali meramaikan "Urusan Gue Kerenin Indonesia". Tidak tanggung-tanggung, kali ini digelar serempak di lima kota di seluruh Indonesia.
Masing-masing, yakni DKI Jakarta, Bandung (Jawa Barat), Asahan (Sumatera Utara), Deli Serdang (Sumatera Utara), dan Medan (Sumatera Utara). Interaksi dilakukan secara daring dan luring serta tidak mengurangi suasana keakraban yang saling menunjang. Para peserta juga terlihat dapat menyikapi perbedaan pendapat secara dewasa, beretorika yang mudah dipahami sehingga ide yang diberikan dapat diterima.
Hal tersebut merupakan komitmen bernegara yang aktif ditunjukkan generasi milenial dan generasi z supaya tetap menarik serta tidak monoton. Gerakan yang awalnya digagas Fauzan Kemal Akbar dan kawan-kawan tersebut membahas banyak hal dengan tema "Urusan Gue Bikin Keren Indonesia".
Adapun contohnya, apa yang menjadi urusan serius dari generasi milenial dan z, yaitu mulai dari urusan memilih sekolah, memilih pekerjaan, konsumsi, hiburan, kegemaran, hobi, bahkan hingga komitmen bernegara.
Peran generasi milenial dan z sangat penting bagi keberlangsungan bangsa di masa akan datang. Mereka juga diharapkan bisa membawa ide-ide segar, pemikiran-pemikiran kreatif dengan metode thinking out of the box yang inovatif, sehingga dunia tidak melulu hanya dihadapkan pada hal-hal yang monoton. Dengan kata lain, generasi milenial dan z diharapkan menjadi pemimpin masa depan yang lebih baik dari masa kini.
Langkah tersebut bahkan dikagumi pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin. Selain itu dia memberikan motivasi kepada milenial dan gen z supaya calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto mampu meraih kemenangan di Pilpres 2024.
"Artinya Prabowo dinilai berani, tegas, serta sederhana, sehingga cocok dengan gaya atau karakter milenial dan gen z. Ini juga membuktikan Prabowo mendapatkan tempat, dukungan, simpatik dan disukai anak milenial dan gen z yang kita ketahui sangat potensial, dominan, mayoritas, bahkan pemilih terbesar di Pemilu 2024," katanya ketika dihubungi awak media ini.
"Tentunya ini ("Urusan Gue") sangat bagus sebagai sosialisasi, memperkuat dukungan, sehingga harus terus dijalankan, digelorakan, dimasifkan, diluaskan serta berkesinambungan," imbuhnya.
Lalu disampaikan Koordinator "Urusan Gue" DKI Jakarta Bagus Pratomo, kegiatan yang berlangsung di Kopi Nalar, Jakarta Selatan, Minggu (21/5/2023) petang tersebut, diikuti sekitar 80 orang.
"Kami mengajak generasi milenial dan z untuk terus bersemangat dan bisa memberikan kontribusi nyata dalam komitmen bernegara. Apapun yang mereka rencanakan, harus berani mewujudkannya," katanya.
“Kita juga berinteraksi online secara serempak dengan anggota lainnya dari berbagai daerah. Saling menyapa dan mendukung. Melalui kolaborasi dan punya minat tentang 'urusan gue', diharapkan para peserta bisa memetik banyak pembelajaran. Sedangkan urusan politik, negara, biarkan kita serahkan ke Pak Prabowo (Subianto) saja," tambahnya.
“Kegiatan ini juga bisa menambah wawasan dan kita bisa terus berkolaborasi dalam membangun bangsa bersama-sama. Ini adalah upaya semangat kolaborasi membangun bangsa yang dapat dilakukan bersama-sama tentang 'Urusan Gue' mau apa, bagaimana cara mewujudkannya, jalan keluarnya seperti apa, solusinya dan sebagainya harus seperti apa, kita pecahkan bersama-sama," tambahnya.
Selanjutnya, pandangan serupa juga muncul dari milenial dan z asal Sumatera Utara (Sumut). Diutarakan Tia Ayu Anggraini, koordinator asal Kota Medan, kegiatan berjalan apik dan asyik di Tong Kuphie, serta diikuti lebih dari 50 orang tersebut.
“Kami mendukung penuh karena kegiatan ini juga bisa membantu membangun jiwa Indonesia yang unggul. Sebab membangun itu dimulai dari milenial dan z supaya mereka memiliki semangat kebangsaan, semangat demokrasi yang dimana akan mendorong jiwa yang mampu bersaing dengan sehat dan kerja sama,” tambahnya.
"Dari kegiatan ini melahirkan ekosistem positif tentang apa yang kita kerjakan atau 'Urusan Gue' serta mendorong untuk turut serta dan bangga dalam kehidupan komitmen bernegara," tutupnya.(mir)