Senin, 17 April 2023 21:29 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Polri memetakan 125 titik rawan macet di jalur arteri saat arus mudik dan balik Hari Raya Idulfitri atau Lebaran 2023.
Polri pun mengerahkan personelnya ke titik-titik tersebut. “Khusus jalur arteri atau non-tol, Polri telah memetakan 125 titik rawan gangguan kamseltibcar lantas (keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas, red)," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam amanat apel gelar pasukan Operasi Ketupat di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Senin (17/4/2023).
Sigit mengatakan, personel kepolisian dikerahkan untuk melakukan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli (turjawali) di titik rawan kemacetan tersebut. "Menempatkan personel pada titik-titik tersebut guna melakukan turjawali dan terapkan rekayasa lantas lokal seperti pemberlakuan ganjil-genap, one way, penutupan U-turn, serta penyiapan jalur alternatif," ujar Sigit.
Di sisi lain, Sigit mengungkapkan, Operasi Ketupat tersebut akan berlangsung selama 14 hari atau dua minggu, pada 18 April - 1 Mei 2023. "Polri bersama stakeholder terkait berkomitmen untuk melaksanakan pengamanan secara lebih optimal, melalui Operasi Terpusat dengan sandi Ketupat 2023 selama 14 hari sejak 18 April sampai dengan 1 Mei 2023," ucap Sigit.
Sigit menjelaskan, sebelum operasi ketupat, Polri telah melakukan kegiatan rutin yang ditingkatkan (kryd) pada 10 - 16 April 2023. Hal itu juga akan dilanjutkan setelah tergelarnya operasi ketupat pada 2-9 Mei 2023.
Menurut Sigit, dalam operasi ketupat tahun ini, sebanyak 148.26 personel gabungan dikerahkan untuk memberikan rasa aman dan nyaman saat mudik dan balik Lebaran 2023. "Operasi Ketupat 2023 melibatkan 148.261 personel gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Kementerian terkait, BNPB, BMKG, Basarnas, Pertamina, Jasa Raharja, Jasa Marga, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka, dan mitra Kamtibmas lainnya," tutur Sigit.
Sigit menuturkan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan potensi pergerakan masyarakat akan mengalami peningkatan dari 85,5 juta orang pada 2022, menjadi 123,8 juta orang pada 2023 atau meningkat 44,8 persen.
"Berkaitan dengan hal tersebut Presiden Joko Widodo menekankan bahwa, hati-hati, tahun ini ada lompatan besar masyarakat yang mudik. Dari 86 juta ke 123 juta dari survei. Artinya ada kenaikan kurang lebih 45 persen. Ini harus dihitung dan dikalkulasi dengan baik," pungkasnya.(sam)