Senin, 06 Februari 2023 11:17 WIB
Jakarta, Tigapilarnews.com- Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali mengatakan di dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional, PSSI harus menjadi ujung tombak untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Menpora Amali saat membuka Forum Group Discussion (FGD) Penyempurnaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional yang digelar di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Jumat (3/2) malam.
"Karenanya, agar sepak bola Indonesia bisa berjalan dengan bagus maka harus ada komunikasi dan interaksi antara federasi di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten kota dengan pemerintah," ucapnya.
Karenanya, Menpora Amali berharap Inpres Nomor 3 Tahun 2019 bisa segera direvisi dan diterbitkan sehingga menjadi payung hukum bagi semua stakeholder termasuk pengurus PSSI.
"Jadi sekarang pemerintah terbuka, di FGD ini kita ingin mendapatkan masukan dari Asprov, klub dan ditingkat nasional federasi sepak bola yang menjadi ujung tombak. Kalau ini (Inpres) segera kita bisa rampungkan maka ini adalah legacy pada Ketum PSSI Mochamad Iriawan," katanya.
"Jadi FGD ini bapak dan ibu bisa manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Pemerintah akan mendengarkan apa saja yang diinginkan oleh ibu dan bapak. Tapi tetap dalam koridor statuta FIFA dan statuta PSSI. Pemerintah tidak bisa masuk di dalam urusan internal PSSI," sambungnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan hari ini harusnya sudah dilakukan berapa tahun yang lalu, namun karena situasinya sudah dalam keadaan covid -19, maka tentu kita tidak bisa mengevaluasi perjalanan Inpres Nomor 3 Tahun 2019 ini.
"Begitu baru mau jalan ada pandemi, jadi bukan ujuk-ujuk kenapa baru sekarang melakukan penyempurnaan Inpres Nomor 3 Tahun 2019. Inpres ini adalah perwujudan dari komitmen pemerintah, tanggung jawab pemerintah untuk pembangunan sepak bola nasional. Jadi jangan ditafsirkan lain-lain," jelasnya.
"Pemerintah hanya ingin sepak bola ini maju, sepak bola ini berkembang. Penduduk kita 277 juta, masa kita nggak bisa menciptakan satu tim nasional baik itu senior, U-23, U-20 dan kelompok umur lainya," tambahnya.
Menurutnya, dulu Indonesia berada di depan, khususnya di Asia Tenggara, tapi sekarang posisi Indonesia, ada yang sudah menyamai bahkan di atas Indonesia.
"Tolak ukur yang paling sederhana adalah mengukur peringkat kita di dunia. Pemerintah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ketum PSSI Mochamad Iriawan, beliau masuk kita di peringkat 179 tapi hari ini kita berada di peringkat 151," tutupnya.(fik)