Selasa, 11 Oktober 2022 12:33 WIB

Tragedi Kanjuruhan, TGIPF Sebut Ada Pihak yang Miliki Kekuatan dan Atur Pertandingan Tetap Digelar Malam

Editor : Yusuf Ibrahim
Tembakan gas air mata. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) akan memanggil Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Ini guna membahas soal tragedi Kanjuruhan yang menewaskan hingga 131 orang.

Berdasarkan informasi yang diterima, TGIPF akan mengawali pertemuan dengan Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) pada hari ini atau Selasa (11/10/2022), pukul 09.00 WIB. Setelah itu TGIPF memanggil Iriawan dan menjadwalkan pertemuan pada pukul 11.00 WIB.

Lalu, dilanjutkan dengan pemanggilan terhadap pihak PT LIB pada 13.30 WIB. Terakhir, TGIPF juga memanggil Direktur Program PT Indosiar pada pukul 15.00 WIB. Salah satu anggota TGIPF, Rhenald Kasali membenarkan bahwa timnya telah memanggil beberapa pihak terkait tagedi Kanjuruhan untuk bertemu pada hari ini.

"PSSI akan kita panggil besok (Selasa, 11 Oktober 2022), dan sejumlah pihak yang terkait dengan ini semua ya. Kita akan klarifikasi," ucap Rhenald, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2022).

"Kita akan panggil semua. PT LIB akan datang, akan kita minta klarifikasi. Dan sejumlah pihak yang terkait dengan ini semua ya, kita akan klarifikasi," lanjutnya.

Rhenald sebelumnya mengatakan ada pihak yang memiliki kekuatan dan mengatur agar pertandingan tetap digelar malam hari. Padahal Polres Malang telah meminta agar jam pertandingan digeser ke pukul 15.30 WIB.

"Misalnya ada surat dari Kapolres yang meminta agar dilaksanakan sore hari. Terus kemudian diminta oleh PT LIB agar dilakukan pada malam hari. Kalau memang itu ditolak, mengapa polisi dan Polres kalah, dan harus tetap dijalankan pada malam hari?" kata Rhenald.

"Jadi kami pertanyakan mengapa ada seperti ini ada indikasi-indikasi. Misal kenapa jadinya malam, itu juga kemungkinan besar di situ ada pihak tertentu yang punya kekuatan untuk mengatur itu tetap malam hari," sambungnya.

Namun, saat ditanya siapa pihak yang dimaksud, Rhenald enggan membeberkannya. Menurut Akademisi Universitas Indonesia itu, publik sudah dapat mengiranya. "Saya belum bisa, kita belum bisa sebutkan walaupun saudara-saudara sudah bisa menciumnya," pungkasnya.(mir)


0 Komentar