Rabu, 07 September 2022 19:21 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) telah mengobarkan krisis pasokan gas Eropa dengan mendorong para pemimpin Eropa ke langkah "bunuh diri" untuk memotong kerja sama ekonomi dan energi dengan Moskow.
Eropa menghadapi krisis pasokan gas terburuk yang pernah ada, dengan harga energi melonjak dan importir Jerman bahkan membahas kemungkinan penjatahan di kekuatan ekonomi terbesar Uni Eropa itu, setelah Rusia mengurangi aliran gas ke barat.
Ketika ditanya apa yang perlu dilakukan agar Nord Stream 1 mulai memompa lagi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan kepada Reuters: "Dengar, Anda bertanya kepada saya pertanyaan yang bahkan anak-anak tahu jawabannya: mereka yang memulai ini harus menyelesaikan ini."
Zakharova mengatakan, AS telah lama berusaha untuk memutuskan hubungan energi antara Rusia dan kekuatan besar Eropa, seperti Jerman, meskipun Moskow telah menjadi pemasok energi yang dapat diandalkan sejak zaman Soviet.
"Dominasi Washington menang," kata Zakharova kepada Reuters di sela-sela Forum Ekonomi Timur di Vladivostok.
"Kekuatan politik dibawa ke kekuasaan di Uni Eropa yang memainkan peran 'domba-provokator'.
Ini benar-benar bunuh diri tetapi tampaknya mereka harus melalui ini," katanya.
AS dan Uni Eropa menuduh Rusia melakukan pemerasan energi setelah Moskow mengurangi pasokan gas ke pelanggan Eropa. Rusia mengatakan ada masalah teknis dengan stasiun kompresor yang sanksinya tidak dapat diperbaiki.
Kremlin mengatakan, bahwa Barat memicu krisis energi dengan menjatuhkan sanksi paling berat dalam sejarah modern, sebuah langkah yang Presiden Vladimir Putin katakan mirip dengan deklarasi perang ekonomi.(dan)