Senin, 15 Agustus 2022 20:16 WIB

Tingginya Harga Minyak Mentah Dunia Disebut Jadi Beban Baru bagi APBN

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono mengatakan, bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) berbagai jenis.

Kenaikan harga BBM ini dilakukan dalam upaya menjaga kesehatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) 2022. Seperti diketahui pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp502 triliun untuk subsidi BBM hingga akhir tahun.

Namun di sisi lain harga minyak dunia terus meningkat di tingkat global. "Angkanya semua sedang dihitung, kita sedang siapkan angkanya. Kita sudah rapat beberapa kali," kata Susiwijono di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (15/8/2022).

Lebih lanjut Ia membeberkan, perhitungan kenaikan harga BBM sedang dilakukan berbagai Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait. Termasuk dampak kenaikan inflasi yang bisa dihasilkan jika pemerintah memutuskan kenaikan BBM. "Semua sedang dihitung, kalau naik nanti kontribusi ke inflasinya berapa? karena akan dorong inflasi," jelasnya.

Susiwijono juga menuturkan, rencana kenaikan harga BBM sudah menjadi opsi pemerintah. Sebab selama ini pemerintah telah menahan harganya agar tidak berdampak langsung di masyarakat. Tingginya harga minyak mentah dunia dakui menjadi beban baru bagi APBN, terlebih jika BBM terus ditahan harganya.

Apalagi nilai keekonomian dengan harga yang ditetapkan pemerintah saat ini sudah sangat tinggi. "Space APBN kita kan sudah cukup. Mungkin supaya harga jualnya ini tidak perlu tinggi antara harga jual dan keekonomian ini tinggi sekali. Kita sedang hitung perlu opsi kenaikan harga (atau tidak)," tuturnya.

Dia memastikan jika pemerintah terpaksa menaikkan harga BBM, nilai kenaikannya tidak akan terlalu tinggi. "Kalaupun naik kita akan buat jangan terlalu berat," kata dia.

Tak hanya itu, pemerintah juga akan membagikan bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Utamanya mereka yang terdampak langsung. "Kalau ada kenaikan harga kita siapkan bansos-bansos lagi dan ini lebih fair," kata dia. "Kalau harga sekarang semua bisa menikmati, yang pakai mobil-mobil juga pakai. Jadi ini bisa kita alirkan ke bansos," ungkapnya mengakhiri.(mir)


0 Komentar