Selasa, 09 Agustus 2022 12:56 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Hari ini (9/8/2022) adalah 77 tahun bom atom yang dijuluki "Fat Man" dijatuhkan di Nagasaki, Jepang, oleh pesawat pengebom Amerika Serikat (AS).
Hingga hari ini, tak ada kata maaf yang terucap dari AS kepada Jepang dan korban bom laknat tersebut. Tepat pukul 11.02 tanggal 9 Agustus 1945, pesawat pengebom B-029 Bockscar Amerika menjatuhkan bom plutonium seberat 4,5 ton di kota Jepang tersebut.
Diperkirakan 60.000 hingga 80.000 nyawa melayang. Nagasaki dibom atom hanya berselang beberapa hari setelah kota Jepang lainnya, Hiroshima, dijatuhi bom atom AS yang dijuluki "Little Boy" pada 6 Agustus 1945. Bom atom di Hiroshima menewaskan sekitar 140.000 orang.
Pengeboman terhadap dua kota itu menjadi salah satu babak tergelap dalam sejarah perang dan peradaban manusia. Tragedi mengerikan itu juga menjadi babak akhir Perang Dunia Kedua. Kehancuran kota-kotanya pada saat itu telah memaksa Jepang untuk menyerah tanpa syarat dan meletakkan senjatanya dalam Perang Dunia Kedua pada tanggal 15 Agustus 1945, mengakhiri agresinya di Asia.
Nagasaki adalah pusat pembuatan kapal untuk Jepang dan pasukan AS telah merencanakan untuk mengebomnya pada 11 Agustus 1945. Namun, ramalan cuaca buruk untuk hari itu mendorong hari pengeboman dimajukan. Meskipun sudah 77 tahun sejak hari yang mematikan itu, bekas luka yang ditinggalkan oleh penghancuran bom masih segar di benak orang-orang Jepang.
Hari-hari pengeboman dikenang setiap tahun sebagai tanda penghormatan kepada orang-orang yang kehilangan nyawa mereka yang berharga selama kehancuran. Kehancuran yang disebabkan oleh pengeboman berlanjut selama bertahun-tahun dan bahkan puluhan tahun setelah hari-hari horor, di mana radiasi yang tertinggal dari pengeboman menyebabkan beberapa penyakit dan cacat pada manusia.
Hari ini, Wali Kota Nagasaki Tomihisa Taue dijadwalkan untuk menyerukan penghapusan senjata nuklir di seluruh dunia di tengah meningkatnya kekhawatiran atas potensi penggunaannya setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Dalam deklarasi perdamaian yang disampaikan selama upacara peringatan di Taman Perdamaian, wali kota tersebut diharapkan akan meminta negara-negara pemilik senjata nuklir untuk menyajikan cara konkret ke depan guna mencapai perlucutan senjata nuklir pada konferensi tinjauan yang sedang berlangsung dari Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
Wali Kota Taue, seperti dikutip Kyodo, juga diharapkan menuntut pemerintah memimpin diskusi tentang kemungkinan zona bebas senjata nuklir di Asia Timur Laut, serta menandatangani dan meratifikasi perjanjian PBB yang melarang senjata nuklir.(fik)