Senin, 30 Mei 2022 13:53 WIB

Hyundai Gelontorkan Rp239,5 Triliun untuk Produksi Mobil Listrik

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Perusahaan mobil Korea Selatan Hyundai berencana menggelontorkan dana sebesar USD16,5 miliar atau setara Rp239,5 triliun untuk memproduksi mobil listrik besar-besaran.

Dana itu akan digunakan dalam waktu delapan tahun ke depan. Forbes menyebutkan, grup otomotif yang terdiri dariu Hyundai, KIA dan Genesis itu berencana membuat sebanyak 1,44 juta mobil listrik hingga 2030. Dalam rencana besar-besaran itu Hyundai Motor Group ingin meraih pangsa pasar mobil listrik global sebesar 12 persen.

Diharapkan sebanyak 3,23 juta mobil listrik buatan mereka akan terjual di seluruh dunia. Analis dari Counterpoint, Soumen Mandal mengatakan langkah Hyundai menggelontorkan dana yang sangat besar merupakan jawaban dari tren mobil listrik yang makin tinggi. Saat ini banyak pabrikan di seluruh dunia yang juga telah menggelontorkan yang tak kalah besar.

"Hyundai tidak mau ketinggalan dengan yang lain. Apalagi saat ini sudah banyak mobil-mobil listrik dari merek lain yang telah beredar," ujar Soumen Mandal.

Pasar mobil listrik memang diprediksi jadi potensi yang sangat besar di 2030. Menurut Market Research pasar mobil listrik akan mencapai nilai USD957 miliar Rp13.893 triliun atau meningkat 24,5 persen dibanding penjualan mobil listrik tahun ini.

Sebelumnya Hyundai juga sudah menggelontorkan dana yang sangat besar, USD5,54 miliar atau setara Rp81,3 triliun untuk membangun pabrik mobil listrik di Amerika Serikat. Investasi besar di Negeri Paman Sam itu digunakan dalam rangka memperkuat dorongan elektrifikasi di pasar paling penting di dunia.

Pengumuman investasi ini bersamaan dengan kunjungan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden saat mengunjungi Korea Selatan. Pabrikan asal Negeri Ginseng ini, berencana untuk memulai pembangunan pabrik kendaraan listrik dan baterai berkapasitas 300 ribu unit per tahun, pada Januari 2023.

Sedangkan produksinya, akan dimulai pada paruh pertama 2025, berdasarkan informasi dari Negara Bagian Georgia. Pemilihan Georgia sebagai wilayah untuk pabrik baru Hyundai ini, karena kecepatan pasar, tenaga kerja, dan kemampuan negara untuk memenuhi standar netralitas karbon perusahaan.(fik)


0 Komentar