Selasa, 22 Maret 2022 10:44 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Militer Inggris dilaporkan telah melarang aplikasi WhatsApp karena khawatir Rusia akan meretas platform tersebut untuk mendapatkan informasi operasional yang sensitif.
Seperti dilansir dari Daily Mail Selasa (22/3/2022), semua staf termasuk perwira hingga tentara reguler diinstruksikan untuk berhenti menggunakan layanan pesan telepon untuk tujuan pekerjaan atau mereka akan menghadapi tindakan disipliner. Dokumen Kementerian Pertahanan yang mengonfirmasi larangan tersebut menyatakan bahwa ada masalah keamanan yang signifikan terkait penggunaan WhatsApp.
Perintah itu segera berlaku dan dibuat setelah surat kabar Daily Mail melaporkan bahwa Rusia menggunakan data ponsel Inggris untuk memilih target serangan udara di Ukraina. Sebuah serangan rudal Minggu lalu yang menargetkan kamp pelatihan pejuang asing di Ukraina telah menewaskan 35 orang dengan 134 lainnya terluka.
Serangan itu diluncurkan setelah nomor-nomor Inggris yang terhubung ke jaringan telepon Ukraina di pangkalan itu diyakini telah diretas. Menteri senior pemerintah Inggris juga berada di bawah tekanan untuk berhenti menggunakan WhatsApp dalam urusan resmi. Perdana Menteri, Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri semua menggunakan platform dan komunikasi di antara mereka mungkin menjadi target peretasan Kremlin.
WhatsApp, bagaimanapun, mengkonfirmasi bahwa sistem kode 'end-to-encryption' aman dan bahwa pemerintah suatu negara tidak dapat mencegat pesan dan panggilan pribadi. Namun, sumber keamanan mengatakan pejabat intelijen Inggris dan AS telah mencegat panggilan WhatsApp dan menempatkan utusan untuk tujuan keamanan nasional. Rusia kemungkinan besar dianggap memiliki kemampuan serupa.(kah)