Senin, 14 Maret 2022 11:54 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud menilai polemik tentang pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur tidak perlu diperuncing.
Sejauh pengamatan MUI, pemindahan ibu kota bertujuan untuk kemaslahatan umat. Menurut Marsudi Syuhud, dalam fiqh daulah atau fikih kenegaraan, ketika sebuah kebijakan telah diputuskan oleh ulil amri atau pemerintah, dan secara ijmak dipandang demi kemaslahatan masyarakat, maka rakyat harus mendukungnya.
"Bagi saya, karena tugas negara adalah membangun, sesungguhnya urusan negara membangun IKN Nusantara di Kaltim adalah keharusan. Karena tujuannya demi kemaslahatan kita semua, ya kita harus dukung," kata Marsudi, Senin (14/3/2022).
Salah satu syarat pemindahan IKN tetap memenuhi kriteria demi kemaslahatan semua, menurut Marsudi, adalah kota baru dibangun tanpa melupakan pembangunan kota lama, Jakarta. Ini berdasarkan contoh yang diberikan Nabi Muhammad SAW yang hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Saat itu, Rasulullah pindah dan membangun kota Madinah bersama para sahabat tanpa melupakan Mekkah yang menjadi kota kelahirannya. "Artinya sebagai bangsa, kita harus tetap mencintai DKI Jakarta sekaligus mencintai Kalimantan sebagai IKN baru. Begitulah teladan yang ditunjukkan Rasulullah SAW," kata Marsudi.
Menanggapi masih adanya kalangan yang menolak pembangunan IKN Nusantara, menurut Marsudi, sebaiknya diajak berdialog dan diberi penjelasan sebaik-baiknya. Mereka tentu memiliki pertimbangan, tapi di sisi lain pemerintah juga telah memikirkan banyak sekali aspek sebelum akhirnya memutuskan pemindahan IKN ke Kalimantan Timur.
Menurut Marsudi, semua pertimbangan yang dikemukakan pemerintah sejauh ini bisa diterima. Antara lain, agar beban kota Jakarta berkurang; pembenahan kota Jakarta nanti akan lebih mudah tanpa mengurangi kelebihannya selama ini sebagai pusat ekonomi.
Pada saat yang sama, langkah ini bermanfaat menciptakan pemerataan pembangunan ekonomi ke luar Jawa. Sehingga ada efek penyebaran kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan yang selama ini banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa. Perimbangan lain adalah letak geografis Kalimantan yang ideal karena berada di tengah-tengah Indonesia dan secara geologis minim potensi bencana.(row)