Kamis, 05 September 2024 14:09 WIB

Masjid Istiqlal Rawat Toleransi dan Moderasi Umat Beragama

Editor : Yusuf Ibrahim
Nasaruddin Umar bersama Paus Fransiskus. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengatakan bahwa siapa pun boleh masuk ke dalam Masjid Istiqlal.

Sebab, sejak Masjid Istiqlal didirikan tahun 1961 oleh Presiden Soekarno dan diresmikan pada tanggal 1978 oleh Presiden Soeharto ini dibangun dengan visi besar dan telah banyak melakukan terobosan untuk menciptakan harmoni kehidupan bangsa Indonesia dan juga dunia.

"Siapa pun boleh masuk untuk mencari kebaikan bagi umat manusia melalui masjid ini. Sejak awal Masjid Istiqlal berfungsi untuk membudayakan dan melayani semua orang," ujar Umar saat pertemuan lintas agama bersama Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). 

Di samping acara ritual keagamaan Islam, Masjid Istiqlal juga secara reguler melaksanakan kegiatan interfaith interculture diplomatik activity dan lainnya. Masjid Istiqlal juga dilengkapi dalam berbagai fasilitas pembelajaran formal dari kelompok bermain, taman kanak-kanak, pendidikan dasar dan menengah yang siswanya mencapai 1.100 pelajar.

Selain itu, Masjid Istiqlal juga mengadakan pendidikan kader ulama khususnya ulama perempuan di level master dan doktor yang berkolaborasi dengan kampus besar dunia baik di Timur Tengah Eropa maupun Amerika Serikat. Menurutnya, semua ini bertujuan untuk menciptakan ulama masa depan yang moderat dan mendunia.

"Selain itu Masjid Istiqlal juga dilengkapi dengan fasilitas olahraga dan seni berupa gym Center, panggung kesenian, pusat kuliner, dan bisnis center yang dapat diakses oleh semua warga termasuk komunitas non muslim," sambungnya.

Kemudian, Masjid Istiqlal juga mempunyai basement dan lapangan parkir yang mampu menampung sekitar 1.000 kendaraan roda empat dapat digunakan oleh jemaah Masjid Istiqlal Katedral dan warga masyarakat lainnya.

"Masjid Istiqlal adalah satu-satunya masjid negara yang juga diharapkan mampu memberikan pembinaan terhadap lebih dari satu juta masjid dan mushola yang bertebaran di seluruh kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tuturnya.

Selain itu, Nasaruddin menyampaikan bahwa Masjid Istiqlal berfungsi untuk merawat toleransi dan moderasi umat beragama di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya terowongan silaturahim atau The Tunnel of Friendship yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.

"Inilah yang menjadi bukti betapa besar peran Masjid Istiqlal khususnya untuk masyarakat Indonesia yang majemuk dan berbhineka tunggal ika," ucap dia.

Terakhir dia menyampaikan bahwa kehadiran Paus Fransiskus di masjid terbesar di Asia Tenggara ini tentu saja memberikan kehormatan besar kepada segenap warga bangsa Indonesia. Serta memberikan apresiasi kepada bangsa dan komunitas Islam dengan mengunjungi Masjid Istiqlal.

"Kami sangat berbahagia bahwa Bapak Paus memberikan apresiasi kepada bangsa dan komunitas kami dengan mengunjungi negara dan tempat suci kami kebanggaan kami di Istiqlal. Insya Allah pesan dan cita-cita yang disampaikan oleh Bapak Paus Fransiskus tentu akan menambah semangat kita semua untuk menyuarakan harmoni di antara kita semua," tuturnya.(mir)


0 Komentar