Selasa, 26 Oktober 2021 15:01 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com-Keindahan alam serta beragam adat istiadat menjadi bukti besarnya potensi pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Papua.
Namun sayang, terbatasnya amenitas maupun aksesibilitas membuat Papua sangat sulit dijangkau, potensi parekraf pun belum dikembangkan secara maksimal hingga saat ini.
Terkait hal tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia telah menyiapkan dana alokasi khusus. Dana itu akan digunakan untuk membangun sektor parekraf, khususnya untuk meningkatkan amenitas dan aksesibilitas wisatawan yang berkunjung ke tanah Papua.
Kabar baik itu disampaikan Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno ketika menghadiri Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua IV, Papua Barat, Papua, Senin (25/10).
"Atraksinya di sini sangat luar biasa, mulai dari alamnya, budaya, termasuk sports tourism. Tapi dari segi amenitas dan aksesibilitas ini yang kami akan duduk bersama, lintas kementerian dan lembaga," ungkap Sandiaga Uno melalui keterangannya, Selasa (25/10/2021).
"Kebetulan beberapa daerah di Papua Barat kami sudah menggagas beberapa kegiatan dan alokasi khusus. Ini yang bisa kita kembangkan untuk menghadirkan 3A (Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas) yang lebih terintegrasi," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga menilai konferensi menjadi simbol kebangkitan dari sektor parekraf serta pembukaan lapangan kerja di tengah pandemi covid-19. Sandiaga pun menitipkan pesan agar semua pihak dapat berkolaborasi untuk membangun tanah Papua.
Mengingat Papua sangat kaya akan adat istiadat dan budaya serta memiliki potensi pariwisata berbasis keindahan alam berkelas dunia. "Kami akan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/ Kota untuk mewujudkannya agar pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dalam pembangunan ke depan," ungkap Sandiaga.
"Karena di sini juga ada destinasi yang sangat berkelas dunia, seperti Raja Ampat, tapi Kaimana juga tidak kalah dan kita bisa kembangkan juga," jelasnya.(mir)