Jumat, 01 Oktober 2021 09:54 WIB

Mata Pelajaran Pancasila di Seluruh Jenjang Pendidikan Tunggu Restu Jokowi

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi siswa belajar pancasila. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com-Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi menyebut pihaknya sedang membahas terkait mata pelajaran Pancasila di seluruh jenjang pendidikan Indonesia bersama Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Menurutnya, rencana tersebut tinggal menunggu keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Sedang kami bahas sama Pak Menko, yaitu akan menjadikan kembali Pancasila sebagai mata pelajaran dari PAUD hingga ke Perguruan Tinggi. Ini tinggal tunggu teken Presiden," ujar Yudian dalam akun Youtube Bamusi TV, Kamis (30/9/2021).

Menurut Yudian, mata pelajaran Pancasila nantinya akan menggunakan metode buku yang terdiri dari 70% teori dan 30% praktik. Adapun yang dimaksud teroritis termasuk siapa penggagas Pancasila, kapan dan di mana rapat perumusannya dan lain sebagainya.

“Nanti termasuk peraturan perundang-undangannya, sehingga menjadi Pancasila misalnya sebagai falsafah negara, Pancasila sebagai ideologi negara, Pancasila sebagai pemersatu, itu tanda petik kognitif atau pengetahuan teoritis,” tuturnya.

Kemudian, 30% praktik dalam buku tersebut berisi keteladanan dari tokoh sejarah hingga masyarakat yang tetap menjunjung tinggi nilai Pancasila. Tak lain tujuannya agar anak didik meneladani dan meniru keteladanan para tokoh.

Lebih lanjut, buku mata pelajaran Pancasila nantinya tidak hanya tokoh seperti Bung Karno dan Bung Hatta saja. Melainkan yokoh masyarakat di tiap daerah akan ditampilkan dalam buku tersebut.

“Jadi keteladanan nanti di dalam buku ini lebih ditampilkan pada lokalitas masing-masing. Jadi kalau orang di Maluku nanti baca Pancasila itu tokoh-tokohnya banyak yang dari Maluku, yang akan mereka bicarakan di dalam kelas. Bagaimana orang Maluku muncul sebagai seorang Pancasilais. Nanti di Aceh juga begitu,” terangnya.

“Walaupun seperti yang saya katakan, tetap dari atas ada tokoh-tokoh utama itu dalam sejarah ada, yang diharapkan juga kita adil tapi tidak menutup pintu bagi yang belum muncul. Jadi teladan Pancasila akan selalu hadir karena itu menyangkut detik nafas kehidupan kita. Jadi siapapun di situ bisa jadi teladan Pancasila,” tutupnya.(mir)


0 Komentar