Senin, 15 Februari 2021 23:41 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pengamat ekonomi dari INDEF, Bhima Yudhistira, menilai kinerja ekspor Indonesia di bulan Januari sejatinya ini kembali melorot, bahkan untuk pasar China.
Pasalnya, terjadi penurunan ekspor tujuan China sebesar 8,1% dibanding bulan Desember 2020. Sementara penetrasi ekspor untuk tujuan AS yang harusnya bisa dioptimalkan ternyata juga harus turun 10,3%. "Ini berarti upaya penetrasi ekspor memanfaatkan pemulihan ekonomi global belum maksimal," kata Bhima saat dihubungi, di Jakarta.
Dia mengatakan pencapaian surplus lebih tertolong penurunan tajam impor. Penurunan impor untuk barang konsumsi sebesar 17% dan impor barang modal 21,2% dibanding posisi Desember 2020. "Justru ini menunjukkan kontraksi permintaan domestik akibat adanya PPKM," lanjutnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus USD1,96 miliar secara bulanan pada Januari 2021. Capaian itu lebih rendah dibanding Desember 2020 yang surplus USD2,1 miliar. Surplus neraca perdagangan itu terjadi karena nilai ekspor mencapai USD15,3 miliar pada Januari 2021. Sedangkan, nilai impor mencapai USD13,34 miliar, atau turun 7,59% dari USD14,44 miliar pada bulan sebelumnya.(mir)