Selasa, 14 Juli 2020 14:04 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Gigi Dall'Igna telah mengembangkan konsep aerodinamis di MotoGP.
Namun dia juga mengungkapkan dirinya sebagai market man, dengan keinginan untuk membawa Jorge Lorenzo kembali ke Ducati. Dalam beberapa tahun terakhir aerodinamika telah memainkan peran yang semakin penting di MotoGP.
Ducati mewakili garda depan di sektor ini, dari winglets ke wind tunnel dan tes CFD. Memimpin evolusi di sektor ini, tim insinyur yang dikoordinasi oleh Gigi Dall'Igna, CEO Ducati Corse, yang tiba di Borgo Panigale pada akhir 2013.
Teknisi Vicenza memiliki beberapa proyek dalam pikiran untuk beberapa waktu, tetapi hanya dengan tim Italia mampu mempraktikkannya. Gigi Dall'Igna mengakui bahwa "aerodinamika adalah ilmu yang selalu diabaikan terlalu banyak," katanya dikutip dari DAZN, Selasa (14/7/2020).
Menurut penilaiannya, aerodinamika menawarkan 10 persen kinerja prototipe MotoGP. Dengan investasi, menurutnya, sama dengan 1 persen dari keseluruhan proyek. Beberapa kali konstruktor yang berlawanan telah mencoba membatasi masalah ini dengan peraturan.
Pertama mengedepankan alasan keamanan, kemudian membatasi biaya. Hasilnya adalah semua tim harus mengikuti jejak Ducati untuk mengikuti perkembangan zaman. Paket aero memungkinkan udara melewati bagian bawah untuk menghasilkan gaya tarik yang menarik ke tanah.
Dengan cara ini, selama akselerasi, motor dapat membatasi lonjakan. "Sebelum aerodinamika motor itu penting hanya untuk mencoba melaju lebih cepat. Sebagai gantinya, sejak 2014 kami juga berupaya meningkatkan penetrasi udara. Kami telah menunjukkan di banyak sirkuit. Jauh lebih penting untuk bekerja pada wheelie dan stabilitas motor. Intinya, evolusi adalah bagian dari pertunjukan."
Dall'Igna tidak hanya dikenal sebagai master aerodinamis saja. Tetapi di luar itu, pria brewok tersebut juga pandai berakselerasi di bursa pasar pembalap MotoGP.
Kelebihan itulah yang dimiliki Dall'Igna. Kini, dia berhasrat untuk membawa Lorenzo kembali ke paddock MotoGP. "Dia (Jorge) tidak mengakhiri kariernya dengan cara terbaik. Ini bukan situasi yang mudah dan bahkan sulit untuk menganalisis situasi. Jika dia melakukan wild card atau tes lain, akan lebih mudah bagi semua orang untuk mengevaluasinya," pungkas Dall'Igna.(ist)