Senin, 13 Juli 2020 20:44 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, untuk mengurusi lumbung pangan nasional.
Jokowi mengatakan, pertahanan negara bukan hanya berkaitan dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista) saja tapi juga masalah pangan.
“Yang namanya pertahanan itu bukan hanya urusan alutsista, tetapi juga ketahanan di bidang pangan menjadi salah satu bagian dari itu. Ini sudah disampaikan Menhan dengan hitung-hitungan cost berapa, anggaran berapa, dalam membangun food estate yang ada di Kapuas dan Pulang Pisau,” katanya saat berbincang dengan media di Istana Merdeka, Senin (13/7/2020).
Meski diserahkan kepada Prabowo, Jokowi mengatakan bahwa Menteri Pertanian juga akan memberikan dukungan. Dia juga memastikan bahwa urusan pangan lain tetap menjadi tugas Menteri Pertanian.
“Jadi Pak Menhan menjadi leading sektor di situ karena memang kita ingin membangun cadangan strategis pangan. Sehingga nanti kalau misalnya kekurangan beras ya tanam padi. Kalau kekurangan jagung ya tanam jagung. Kemarin sudah kita cek, jagung bisa, padi bisa. Cabai, tanam di situ,” papar mantan Wali Kota Solo itu.
Dia juga menguraikan bahwa pembangunan lumbung pangan nasional ini untuk mengantisipasi krisis pangan dunia.“Kemarin kan sudah saya sampaikan bahwa food estate itu berangkat dari peringatan FAO bahwa akan ada krisis pangan dunia. Sehingga perlu kita antisipasi cepat dengan membuat cadangan pangan strategis,” ungkapnya.
Jokowi juga menegaskan lahan yang digunakan untuk lumbung pangan nasional bukanlah lahan gambut. Dia mengatakan lumbung pangan ada di tanah aluvial.
“Di Kalteng itu bukan gambut lho ya. Kemarin kan agak ramai masalah itu. Ndak, itu semua sudah lama kita cek, itu aluvial semua. Itu di luar gambut dan saya kira nggak akan mengganggu lingkungan yang ada. Kita tahu gabut dimana titiknya, mana yang gambut, sedalam apa, ada semua,” tuturnya.(bra)