Senin, 08 Juni 2020 17:26 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Sekitar 700 pasar tradisional terus dipantau Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk mencegah persebaran virus Corona atau COVID-19.
Pemprov Jabar mewaspadai muncul gelombang kedua (second wave) wabah COVID-19 di tengah penerapan tahapan adaptasi kebiasaan baru (AKB).
"Minggu ini kita akan melakukan pelacakan di 700 pasar, karena kami mendapati di Jabar salah satu potensi persebaran yang perlu diwaspadai adalah pasar tradisional," ungkap Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dalam konferensi pers secara virtual dari Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (8/6/2020).
Sebagai langkah antisipasi, Pemprov Jabar akan mengintensifkan pelaksanaan tes COVID-19. Kali ini, pelacakan COVID-19 akan difokuskan di pasar-pasar tradisional yang diindikasikan berpotensi menjadi klaster baru penyebaran COVID-19.
Kang Emil, sapaan akrab Gubenur menjelaksan, sebanyak 627 mobil tes COVID-19 akan dikerahkan untuk melacak COVID-19 di pasar-pasar tradisional di seluruh wilayah Jabar. Pemprov juga akan melibatkan jajaran TNI dan Polri dalam pelaksanaan tes COVID-19.
"Kita akan lakukan random sampling. Dari 700 pasar tersebut, 500 pasar di antaranya dikelola pemerintah, 200 pasar lainnya pribadi (swasta)," imbuhnya.
Kang Emil mengakui, sepekan sejak wacana AKB mulai didengungkan, terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Provinsi Jabar. Meskipun, kata dia, peningkatannya sangat kecil. "Bagi kami, kecil atau besar peningkatan itu harus diwaspadai supaya tidak terjadi yang kita takutkan yang namanya second wave atau gelombang kedua," tegasnya.(ist)