Selasa, 05 Mei 2020 15:55 WIB

Emil Sebut Tingkat Kesembuhan di Jabar Jauh Lebih Tinggi dari Kematian

Editor : Yusuf Ibrahim
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mengatakan berdasarkan rapat rapat mingguan penanggulangan pandemi Corona (COVID-19) dan evaluasi pelaksanaan PSBB di beberapa kota dan kabupaten di Jabar, menunjukkan berita gembira.

"Paling gembira adalah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit menurun, bukannya naik. Artinya tingkat kesembuhan tinggi. Ini mengindikasikan tingkat kesembuhan di Jabar juga jauh lebih tinggi dari kematian. Progres-progres positif COVID yang harus dirawat juga menurun," kata Gubernur seusai rapat koordinasi di Mapolda Jabar, Selasa (5/5/2020).

Namun, ujar Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini, masih ada penambahan jumlah orang positif terpapar COVID. Umumnya diidap orang tanpa gejala (OTG). Meski begitu, OTG walaupun dia positif, tidak harus ke rumah sakit.

"Karena data minggu ini, kasus-kasus yang imported case (datang dari luar) menurun. Sebelum PSBB kasus imported case itu naik. Sekarang sudah hampir nihil," ujar Kang Emil.

Gubernur mengemukakan, sebanyak 86 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Arab saudi, Australia, dan Thailand telah tiba di Pusat Isolasi COVID-19 di Kota Cimahi. Dari 86 WNI tersebut, satu positif dan sisanya negatif.

Pusat isolasi COVID-19 BPSDM Jabar di Kota Cimahi berkapasitas 200 orang. Sebanyak 63 orang yang diisolasi di sini telah sembuh. "Orang yang positif itu diberi pilihan isolasi di BPSDM Cimahi oleh gugus tugas atau di kabupaten kota masing-masing," tutur Gubernur.

Pekan ini, ungkap dia, akan dilakukan pengetesan terhadap penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) dan transportasi umum di zona Bekasi atau Jakarta. Kalau dulu kan Bogor menuju Jakarta, minggu ini akan dilakukan pengetesan di zona Bekasi.

"Ini untuk mengingatkan pemerintah pusat yang memiliki kewenangan antarprovinsi. Kasus ditemukannya tiga orang positif Corona dari 300 penumpang KRL, harus ditindaklanjuti secara serius dengan protokol lebih ketat.," kata Emil.(ist)


0 Komentar