Selasa, 29 Oktober 2019 12:43 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pemuda memiliki peran strategis dalam mengawal dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari upaya-upaya yang ingin merusak dan memecah belah bangsa, gerakan-gerakan separatisme, radikalisme maupun juga terorisme.
Pesan tersebut disampaikan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dalam sambutannya pada Acara Malam Anugerah Kepemudaan 2019 di Jakarta Concert Hall iNews Tower, Jakarta, Senin malam (28/10/2019). ”Saya kira itu tugas-tugas Anda,” tutur Kiai Ma’ruf Amin kepada para pemuda Indonesia.
Menurtnya, semangat kepemudaan harus dimiliki semua orang, termasuk mereka yang sudah berusia lanjut. “Umur boleh tua, tapi semangat tetap harus muda karena semangat muda inilah yang menyatukan bangsa ini. Semangat muda ini yang melahirkan keindonesiaan, kebangsaan melalui Sumpah Pemuda. Karena itu, semangat ini tidak boleh pudar dari jiwa dan raga seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya.
Menurutnya, Sumpah Pemuda harus dikontekstualisasikan dalam dimensi ruang dan waktu. Perlu juga dipacu semangat persatuan dan cinta Tanah Air dalam konteks kekinian.
”Tantangan sekarang adalah menjaga keutuhan bangsa. Tantangan kita sekarang adalah menjadikan Indonesia Maju. Indonesia Maju adalah Indonesia yang membawa kesejahteraan, kedamaian. Indonesia Maju adalah tergantung manusianya, manusia yang cerdas, manusia yang sehat, manusia yang produktif dan manusia yang ber-ahklakul karimah,” urainya.
Dikatakan Kiai Ma’ruf, ke depan Indoensia akan mengalami bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif akan mendominasi. Karena itu, agar Indonesia dapat memetik manfaat maksimal dari bonus demografi itu, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) produktif yang melimpah harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dari sisi pendidikan dan keterampilan, termasuk kaitannya dalam menghadapi keterbukaan pasar tenaga kerja.
”Karena itu, pemerintah mencanangkan bahwa visi pemerintah sekarag ini adalah memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia,” katanya.
Menurutnya, semangat para pemuda dalam menata dan ikut membangun dunia harus terus menjadi obor penyemangat bagi pengabdian pemuda Indonesia dalam ikut serta berpartisipasi mengangkat bangsa dan Tanah Air tercinta di kancah dunia.
Oleh karena itu, pemuda Indonesia harus tampil, tidak hanya bisa berkiprah di dalam negeri, tapi juga harus berkiprah di dunia global,” urainya.
Pihaknya juga meminta pemerintah provinsi, kabupaten dan kota agar dapat memberikan perhatian serius terhadap isu-isu kepemudaan yang berkembang pada level regional maupun nasional.
”Karena itu, Hari Ulang Tahun Sumpah Pemuda ini harus kita jadikan momentum untuk membangun, meningkatkan kualitas para pemuda kita yang andal, dimana pun mereka berbeda,” paparnya.
Para pemuda, kata Kiai Ma’ruf, harus siap ditempatkan dimanapun, termasuk jika harus dibuang dimanapun. ”Kalau kalian dibuang ke laut, harus menjadi pulau. Kalau dibuang di darat harus menjadi gunung. Artinya harus tampil, harus muncul, harus berprestasi, harus memberikan semangat, harus bisa memberikan karya-karya positif bagi kemajuan bangsa dan negara,” paparnya.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berharap semangat Sumpah Pemuda itu tetap menjadi inspirasi bagi masyarakat masa kini. Karena itu, pada perayaan 91 tahun Sumpah Pemuda kali ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengusung tema ‘Bersatu Kita Maju’. Zainudin Amali mengatakan, tema itu sengaja diambil karena sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini.
”Kami merasakan persatuan dan kesatuan bangsa tengah terganggu. Kemenpora sengaja menampilkan tema tersebut untuk mengingatkan bahwa 91 tahun lalu pemuda kita bersatu dengan kondisi yang berbeda, di mana banyak tantangan seperti datang dari berbagai daerah, tetapi mengapa mereka bisa bersatu,” tutur Zainudin Amali dalam sambutannya. Menurutnya, semangat Sumpah Pemuda harus menjadi inspirasi untuk selalu menjaga persatuan di bawah NKRI.(ist)