Senin, 14 Oktober 2019 12:10 WIB

Jatim Fair Diharapkan Selaras dengan Revolusi Industri 4.0.

Editor : Yusuf Ibrahim
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Jatim Fair X Tahun 2019 yang digelar di Grand City, Jalan Walikota Mustajab, Kota Surabaya resmi ditutup oleh Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak.

Pameran terbesar di Indonesia Timur yang mengangkat tagline "Semarak Belanja Hiburan dan Rekreasi Keluarga" itu merupakan salah satu rangkaian Peringatan Hari Jadi ke-74 Provinsi Jatim.

Selama gelaran enam hari tersebut, tercatat sebanyak 106.000 pengunjung. Sedangkan untuk transaksi terjadi peningkatan lebih dari 10 persen dari tahun sebelumnya yaitu mencapai Rp70,5 miliar dengan rincian transaksi tunai sebesar Rp59 miliar dan transaksi on going sebesar Rp11,5 miliar.

umlah transaksi tersebut jauh lebih rendah dibanding target Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa agar Jatim Fair 2019 membukukan transaksi Rp100 miliar.

"Saya berharap nilai transaksi selama Jatim Fair digelar dapat menembus angka Rp100 miliar dengan total pengunjung mencapai lebih dari 125.000 orang. Saya juga berharap Jatim Fair ini juga menjadi ajang penciptaan entrepreneur-entrepreneur baru," kata Khofifah saat membuka Jatim Fair 2019, Selasa (8/10/2019).

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menambahkan, berdasarkan data transaksi ersebut, dirinya menilai bahwa Jatim Fair ini media pengungkit ekonomi yang sangat bagus. Dia berharap, pelaksanaan pameran Jatim Fair ke depan lebih menonjolkan konsep digital teknologi.

Menurutnya, hal ini sangat relevan karena pertumbuhan industri Information and Communication Technology (ICT) sangat baik di Jatim. "Saya ingin tahun depan teknologi digital seperti augmented reality dan virtual reality bisa lebih banyak dimanfaatkan di tiap stand pameran yang ada," tegas Emil.

Emil optimis, dengan kerja keras seluruh lapisan masyarakat Jatim bisa diwujudkan. Apalagi, pelaksanaan gelaran Jatim Fair sudah memasuki satu dekade. Oleh sebab itu, memasuki awal dekade selanjutnya konsep digital harus diusung. Sehingga bisa selaras dengan adanya revolusi industri 4.0.

"Dengan mengusung konsep pameran yang lebih inovatif, akan bisa menarik lebih banyak pengunjung khususnya dari luar Jatim," ujarnya.

Di samping itu, kata dia, kegiatan ini juga bisa dimasukkan dalam kalender event yang konsisten. Mantan bupati Trenggalek ini mencontohkan, tahun 2020, Dubai terpilih sebagai penyelenggara World Expo mengalahkan negara-negara lainnya. Bahkan, Presiden Rusia pernah membuat video khusus dalam Bahasa Inggris agar penyelenggaraan World Expo bisa diagendakan di Rusia.

"Inilah hebatnya sebuah event sebagai salah satu penggerak perekonomian daerah. Demikian halnya dengan Jatim Fair, kita harus membuat orang khusus datang ke Jatim untuk melihat event akbar bagi masyarakat Jatim ini," ungkapnya.

Dalam penyelenggaraannya, selain semarak wisata belanja, Jatim Fair juga menyuguhkan Talkshow, Demo Produk, Pesta Mainan Anak Indoor dan Outdoor, Launching Product, Display Sampling, Aneka Lomba & Doorprize, Bazar dan Gebyar Diskon.

Berbagai produk kerajinan daerah dan pertunjukan kesenian juga turut digelar untuk semakin memeriahkan suasana. Sejumlah artis dan band nasional juga tampil di antaranya Tulus, Padi, Tipe-X, Naif dan Sheila On 7.(ist)


0 Komentar