Rabu, 11 September 2019 14:22 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Partai Gerindra hingga saat ini belum menentukan sikap apakah akan mengambil posisi sebagai oposisi atau bergabung dengan parpai politik (parpol) koalisi pendukung pemerintah.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, partainya membuka peluang untuk masuk ke koalisi. ”Ya fifty-fifty lah, tergantung, tapi secara internal kita mekanismenya sudah serahkan ke Pak Prabowo untuk menentukan sikap ke depan,” ujar Fadli Zon ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2019).
Fadli mengatakan, kemungkinan partainya masuk ke koalisi pemerintahan masih sangat terbuka. Namun, dia menekankan bahwa jika Gerindra masuk di dalam pemerintahan maka Gerindra harus berperan dalam bidang-bidang yang strategis.
”Kalau kita berada di dalam pemerintah dan ternyata itu efektif membantu di bidang-bidang yang strategis yang bisa menciptakan perubahan dengan cepat, menciptakan akselerasi dengan cepat, tentu itu akan ada gunanya. Tetapi kalau misalnya hanya sekadar akomodasi kepentingan politik dan tidak berada di dalam strategis, ya tentu kurang bermanfaat,” katanya.
Karena itu, apakah nantinya Gerindra akan masuk di dalam pemerintahan atau di luar, hal itu sangat tergantung bagaimana perkembangan komunikasi politik ke depan. ”Tapi yang jelas perlu digaris bawahi Gerindra pada posisi tidak pernah meminta-minta jatah menteri dan sebagainya, tapi filosofinya adalah bagaimana kita bisa membantu kalau nanti diputuskan (berkoalisi). Karena sudah diserahkan kepada Pak Prabowo untuk berkoaloisi atau di luar pemerintahan,” urainya.
Ditanya apa pos-pos strategis yang diincar, Fadli Zon yang juga Wakil Ketua DPR ini menjabarkan, bidang strategis yaitu bidang-bidang yang dibutuhkan masyarakat. ”Ya terkait dengan pertumbuhan ekonomi, terkait dengan pangan, energi, terkait dengan pertahanan kita, itu kan strategis karena integritas teritorial kita juga dalam sebuah dinamika gejolak. Ya ini saya kira perlu ada pemikiran-pemikiran untuk menghadapi persoalan-persoalan yang ada di depan mata,” urainya.
Apakah itu berarti Gerindra mengincar posisi Menteri Pertahanan (Menhan)? ”Ya mungkin Menhan juga termasuk yang strategis. Tapi sekali lagi, Gendrira tidak pada posisi meminta-minta jatah menteri dan sebagainya. Nanti pada waktunya Pak Prabowo yang memutuskan, tapi ini juga tergantung pada komunikasi politik dengan pihak pemerintah. Intinya itu berada di dalam atau di luar, itu sangat tergantung pada bagaimana kita bisa berbuat ntuk kepentingan yang lebih besar,” usainya.
Jika ternyata kursi yang diincar adalah Menhan, siapakah sosok kader Gerindra yang memiliki potensi untuk menduduki posisi tersebut? ”Ya banyak lah kalau menurut saya. Cukup banyak dan belum tahu nanti kita lihat. Tapi hal-hal yang strategis yang harus dibicarakan kalau kita ingin membangun Indonesia ini bersama-sama dan menjadi negara yang kuat begitu,” katanya.(ist)