Kamis, 05 September 2019 14:57 WIB

Lulusan SMK Jateng Digaji Rp25 Juta Per Bulan

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memamerkan keberhasilan SMK Jawa Tengah.

Sejumlah lulusan yang menjadi tenaga kerja terampil sehingga mendapatkan gaji tinggi di perusahaan-perusahaan besar.

“Lulusan-lulusan SMK Jawa Tengah gajinya Rp9 juta hingga Rp25 juta lho. Mereka dari keluarga miskin 100%, maka otomatis dengan gaji segitu strata ekonomi keluarganya langsung terangkat,” jelas Ganjar, Kamis (5/9/2019).

SMK Jawa Tengah yang kini baru ada tiga unit, yakni di Semarang, Purbalingga, dan Pati. Tahun 2020 telah dianggarkan pembangunan untuk 15 SMK boarding school khusus siswa miskin. Seluruh siswanya gratis biaya pendidikan, buku, seragam, praktikum serta diasramakan dengan pemenuhan seluruh kebutuhan hidup. “Kita pusatkan di 15 kabupaten yang masih kategori miskin di Jawa Tengah,” tegas Ganjar.


Tahun depan, Jateng memulai program sekolah gratis. Meski ketinggalan dari Jawa Timur yang sudah memulai sejak tahun ajaran 2019, namun Jateng boleh berbangga karena gaji guru honorer SMA/SMK sudah setara UMK.

“Kita memang mulai dari tenaga pendidik dulu agar sejahtera, maka guru honorer harus UMK. Tahun depan seluruh siswa SMA/SMK gratis biaya pendidikan,” katanya.

Setelah dikalkulasi, kata Ganjar, setidaknya butuh Rp1,6 triliun untuk membiayai pendidikan gratis. Program ini pun telah disampaikan di hadapan 120 anggota DPRD Jateng periode 2019-2024 yang baru dilantik Selasa 3 September 2019.

“Saya minta teman-teman DPRD ini untuk ikut mendukung politik anggaran pendidikan, kita pastikan tahun ajaran depan siswa SMA SMK dan SLB bebas SPP,” katanya.

Menurut Ganjar, jika biaya pendidikan di-cover pemerintah, maka satu beban hidup warga miskin berkurang. Uangnya bisa digunakan menutup kebutuhan lain. 

Selain program tersebut, tahun ini pihaknya juga menggenjot program beasiswa 10.000 siswa miskin, Jamkesda 901.770 jiwa, bantuan tunai untuk 12.764 warga nonproduktif, pembangunan 25.000 rumah layak huni, sambungan listrik murah 15.000 kepala keluarga, dan jambanisasi 10.000 kepala keluarga. “Per Maret 2019 posisi kemiskinan kita di 10,8%, tahun 2020 kita targetkan 9,8%,” tegas Ganjar.(ist)

 
 

0 Komentar