JAKARTA, Tigapilarnews.com- Distribusi minyak mentah ke kilang di Sungai Gerong Plaju sering terkendala pendangkalan Sungai Musi.
Pertamina berencana melakukan Crude Open Access berupa membangun pipa yang menghubungkan kilang dengan tempat penyimpanan (storage) di Katima Bongkok, Banyuasin. Rencana itu mendapatkan dukungan Pemprov Sumsel.
Dalam pertemuan di Griya Agung Palembang, Senin (2/9/2019) Gubernur Sumsel Herman Deru memastikan Pemprov Sumsel mendukung sepenuhnya rencana Pertamina Refinery Unit (RU) III melakukan Crude Open Access untuk memperlancar distribusi minyak mentah ke kilang perusahaan yang kerap terkendala pendangkalan Sungai Musi.
Dalam proyek Crude Open Access, Pertamina RU III Plaju akan membangun pipa sepanjang 96 kilometer mulai dari tanki penyimpanan (storage) di Katima Bongkok, Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin hingga ke Kilang Plaju di Kota Palembang.
Menurut Gubernur Sumsel, Pemprov mendukung maksimal proyek pembangunan pipa tersebut karena akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Sumsel.
Namun, dia mengingatkan Pertamina melakukan pendahuluan sosialisasi kepada masyarakat termasuk menyelesaikan perizinan amdal.
"Soal rencana itu sudah benar, pemprov tidak akan menghambat. Malah mendukung sepenuhnya. Tapi sebelum action, sosialisasi dulu ke masyarakat termasuk tentukan dimana titik-titik pembangunan secara akurat, agar jangan bermasalah dikemudian hari," terangnya.
Selain mengingatkan soal sosialisasi ke masyarakat yang tak kalah penting adalah memastikan pipa aman dari karhutla. "Di jalur itu terkenal rawan karhutla, ini juga harus jadi pertimbangan," tambahnya.
GM Pertamina RU III, Nur Qodim mengatakan, pihaknya membutuhkan dukungan Gubernur Sumsel untuk percepatan realisasi Crude Open Access, mengingat pipa tersebut akan menjadi urat nadi suplai mereka.
"Dengan pendangkalan arus Sungai Musi bukan tidak mungkin 10 tahun ke depan unit pengolahan di Sungai Gerong ini tinggal cerita. Makanya harapan kami sangat besar pembangunan pipa ini bisa segera terealisasi," jelasnya.(ist)