Rabu, 17 Juli 2019 21:38 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Elestianto Dardak, mendukung pembangunan hunian vertikal atau high rise building di Jatim.
Ini karena high rise building menjadi solusi bagi masyarakat untuk memiliki hunian dengan harga lebih terjangkau dan efisien.
Emil menekankan pentingnya membangun high rise building. Salah satu contohnya adalah apartemen di kota-kota besar, khususnya Surabaya. Kota pahlawan ini lahannya terbatas, mobilitas masyarakatnya tinggi, serta harga tanah, maupun landed house alias rumah yang juga relatif tinggi.
"Apartemen adalah bentuk efisiensi ruang yang bagus, karena kita bisa mengakomodir lebih banyak orang di lahan yang terbatas,” katanya saat menghadiri Peresmian Tower Caspian, Apartemen Grand Sungkono Lagoon Surabaya, Rabu (17/7/2019).
Orang nomor dua di Jatim ini menambahkan, high rise building dapat menjadi penyeimbang bagi kepadatan penduduk di Jatim, yang jumlahnya sekitar 40 juta orang. Utamanya yang tinggal dan bekerja di lima kabupaten dan kota. Yakni, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Pasuruan.
“Kelima daerah itu berkontribusi bagi setengah perekonomian di Jatim. Jadi, masyarakat yang memilih high rise building itu memang tepat untuk menuju kota yang lebih produktif,” kata dia.
Guna ketersediaan hunian di Surabaya dan sekitarnya, Emil mendorong kepada para developer properti untuk terus membangun hunian vertikal. Sebab, pemerintah telah ada program untuk memadupadankan berbagai wilayah di Jatim dengan sistem transportasi publik. Ini untuk memfasilitas mobilitas penduduk agar lebih efisien.
“Contohnya, Kota Surabaya, yang akan dibangun Surabaya Eastern Ring Road (SERR). Ini akan menjadi bagian dari proyek yang disebut Gerbang kertasusila. Yaitu Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan, ini akan menjadi megapolitan-nya Jatim,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT PP Properti Tbk Taufik Hidayat mengatakan, Jawa Timur memiliki posisi penting bagi perusahaannya. Pasalnya, dari 24 proyek yang tersebar di seluruh Indonesia, sebanyak tujuh proyek di antaranya dibangun di Jatim, khususnya Surabaya.
“Dari sisi kontribusi revenue pada taun 2018, Jatim berkontribusi sebanyak 40%. Kami sangat berterima kasih kepada Pemprov Jawa Timur yang telah memberikan kelancaran bagi kami dalam berinvestasi,” pungkas dia.(ist)