Jumat, 26 April 2019 13:13 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Hingga saat ini, pertemuan antara Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto dengan rivalnya, Joko Widodo (Jokowi) belum terlaksana.
Prabowo Subianto pun disebut belum bersedia menerima utusan Jokowi, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
Terkait hal itu, Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengungkapkan bahwa ulama telah menyarankan Prabowo Subianto untuk tidak menerima utusan Jokowi, Luhut Panjaitan. Sehingga, PA 212 mengklaim bahwa sikap Prabowo Subianto yang enggan menerima utusan Jokowi, Luhut Panjaitan itu atas saran ulama.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif mengatakan Prabowo Subianto selama ini mendengarkan saran ulama.
"Ulama menyarankan jangan bertemu dulu, biarkan fokus dengan pekerjaannya masing-masing dan alhamdulillah beliau ikut saran itu demi kebaikan bersama, insya Allah," ujar Slamet Ma'arif di Kantor Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dia pun tak mempersoalkan imbauan Wakil Presiden Jusuf Kalla agar Jokowi dan Prabowo Subianto bertemu langsung tanpa melalui utusan atau pihak mediator.
"Ya kalau bertemu kan apalagi sama anak bangsa, warga negara, sesama muslim ya silakan saja," jelas Wakil Ketua BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu.
Namun, kata dia, proses Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 masih berjalan. "Jadi kita juga menyarankan kepada Pak Prabowo, nanti sajalah kalau sudah ada keputusan resmi baru ketemu," ungkapnya.
Sebab, lanjut dia, angka kecurangan Pemilu 2019 begitu tinggi. "Karena ini masih sangat riskan kondisi di bawah karena pembuktian kecurangannya sangat tinggi untuk kita buktikan kecurangannya," tuturnya.
Sehingga, tambah dia, biarkan saja BPN Prabowo-Sandi fokus mengumpulkan C1 atau mengumpulkan bukti kecurangan. "Kubu sana silakan fokus dengan kerjaan kubu sana. Ada saatnya nanti insya Allah bertemu," pungkasnya.(exe)