Senin, 25 Februari 2019 09:43 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Masyarakat yang ingin menggunakan moda transportasi kereta api untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman sudah bisa memesan tiket.
Sejak dini hari tadi pukul 00.00 WIB, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mulai melakukan penjualan tiket keberangkatan untuk masa angkutan Idul Fitri 2019 atau sejak H-90 sebelum keberangkatan.
Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro menjelaskan, untuk mempersiapkan Idul Fitri yang jatuh pada 5–6 Juni 2019, tiket kereta untuk keberangkatan mulai 26 Mei 2019 atau H-10 Lebaran sudah bisa dibeli mulai Senin, 25 Februari 2019.
Calon penumpang dapat melakukan pembelian tiket keberangkatan di situs resmi kai.id, aplikasi resmi KAI Access, dan aplikasi perjalanan bermitra lainnya.
Selama Lebaran 2019, KAI mengoperasikan 356 KA reguler dan 50 KA tambahan dengan total mencapai 406 KA. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 3% dari jumlah tahun sebelumnya yang sebeser 393 KA. Setiap harinya KAI menyediakan 247.010 tempat duduk untuk KA jarak jauh dan KA lokal yang pada 2019 mengalami kenaikan sebanyak 5% dari tahun sebelumnya, yaitu 236.210 tempat duduk.
“Tambahan 5% ini kita pertimbangkan dengan ketersediaan kereta yang ada. Kapasitas yang ditambah ini mengacu ketersediaan yang ada. Biasa setelah sebulan penjualan, kami akan membuka penjualan kereta tambahan lagi,” kata dia.
Adapun KAI menyediakan 50 KA tambahan selama Lebaran 2019 yang dapat dipesan mulai H-60. Penambahan KA ini dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah penumpang KA pada masa arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Sebanyak 50 KA tambahan Lebaran 2019 tersebut terdiri atas 27 KA eksekutif dan bisnis, 11 KA ekonomi non-PSO, 4 KA ekonomi PSO, dan 8 KA yang memanfaatkan rangkaian idle. KAI memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi Rabu, 29 Mei 2019 (H-7) dan puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada Minggu, 9 Juni 2019 (H+3).
Siapkan 11.000 Personel Gabungan
PT KAI menyiapkan 11.000 personel gabungan untuk mengantisipasi sejumlah titik rawan perjalanan kereta saat masa angkutan Idul Fitri 2019. Selain bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan tanah ambles, PT KAI juga mewaspadai pintu perlintasan kereta dan mengerahkan petugas untuk memastikan kelancaran perjalanan kereta.
“Kekuatan pengamanan kita kurang lebih 11.000 orang, terdiri atas TNI/Polri, polsuska, dan security,” papar Edi Sukmoro.
Kesiapan personel untuk pengamanan angkutan Lebaran 2019 yang disiapkan KAI terdiri atas TNI/Polri dan K9 berjumlah 1.556 orang, polsuska 1.564 orang, dan satuan pengamanan (satpam) 7.900 orang.
Perlintasan sebidang dan potensi tanah longsor merupakan hal yang paling diwaspadai KAI. Oleh karenanya pada akhir Maret 2019, KAI akan mengadakan inspeksi untuk meninjau titik rawan dan kesiapan stasiun singgah yang dilalui kereta. “Kalau memang ada titik longsor, kami akan tempatkan petugas di sana. Jalur selatan paling rawan longsor dan ambles, sementara jalur utara biasanya banjir,” kata Edi.
KAI juga sudah menutup 525–600 pintu perlintasan sebidang. Pada H-10 Lebaran 2019, KAI akan menempatkan petugasnya untuk menjaga pintu perlintasan tersebut. Selain itu sejumlah alat berat juga akan diturunkan untuk antisipasi kendala perjalanan kereta.
Tiket.Com Berikan Kemudahan
Salah satu online travel agent yang memenuhi segala macam kebutuhan liburan, Tiket.Com, mengumumkan mulai membuka penjualan tiket mudik Lebaran yang diprediksi akan jatuh pada tanggal 5 dan 6 Juni 2019. Co-Founder & Chief Marketing Officer Tiket.Com Gaery Undarsa mengatakan, seperti tahun sebelumnya, bagi yang berencana mudik Lebaran, memasuki 90 hari sebelum tanggal keberangkatan.
Tiket.Com mengajak masyarakat untuk mulai mempersiapkan pembelian tiket Lebaran sekaligus mengatur keuangan untuk persiapan mudik Lebaran nantinya. "Tiket.Com memprediksi puncak pemesanan tiket mudik pada keberangkatan di H-7 dan H-3 Lebaran, yaitu sekitar akhir Mei hingga awal Juni 2019," ucap Gaery di Jakarta, Kamis (21/3).
Ia menuturkan, dimulainya penjualan tiket mudik Lebaran H-90 tidak hanya menjadi momentum dimulainya pembelian tiket, tapi juga pengingat bahwa masyarakat sudah harus mempersiapkan dana dengan cara mengalokasikan pengeluaran bulanan agar dapat menabung dari jauh hari untuk kebutuhan mudik Lebaran. Jadi tidak terbatas pada saat mulai memasuki bulan puasa saja.
Menurutnya, caranya dengan mempersiapkan bujet bulanan melalui pemerkiraan jenis-jenis pengeluaran. Hal ini akan membantu supaya arus keuangan tidak sampai defisit selama bulan puasa. "Jadikan THR dan bonus dari perusahaan untuk disisihkan sebagian guna memenuhi kebutuhan mudik," ungkap Gaery.
Sementara itu Senior Transportation Manager Tiket.Com Nugroho Ari Wibowo menginformasikan, pada periode mudik tahun 2018, Tiket.Com mencatat tingkat pembelian kursi tiket kereta api naik sekitar 15% dari tahun 2017. Adapun jumlah produk sewa mobil di Tiket.Com saat periode mudik 2018 naik sebesar 80% dari tahun 2017.
Untuk pembelian tiket kereta api Lebaran melalui aplikasi Tiket.Com, pelanggan akan mendapatkan benefit tambahan, yaitu makanan dan minuman gratis yang akan diberikan langsung pada saat keberangkatan oleh petugas kereta api.
"Di tahun ini kami yakin semakin mudahnya pemesanan tiket mudik dan benefit tambahan yang kami berikan akan meningkatkan pemesanan tiket perjalanan mudik pelanggan kami," paparnya. Targetnya tahun ini pemesanan tiket mudik akan naik 200% dari tahun lalu.(ist)