Kamis, 14 Februari 2019 10:54 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon enggan meminta maaf atas puisi yang dibuatnya yang menyebut 'Doa yang Ditukar' meski didemo kalangan santri pondok pesantren di sejumlah lokasi.
Terkait hal ini pun menuai komentar dari putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Zannuba Arrifah Chafsah atau akrab disapa Yenny Wahid.
Yenny mengingatkan sebagai tokoh publik ucapan Fadli pasti akan menimbulkan interprestasi dan prokontra di masyarakat meski apa yang disampaikan Wakil Ketua DPR tersebut bentuk ekspresi.
"Kalau saya sih sebagai seorang tokoh publik memang kita semua selaknya menjaga sekali apa yang kita bicarakan," ujar Yenny usai menemui Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, Selasa (12/2/2019).
Menurut Yenny, jika perilaku tokoh publik dianggap sudah melenceng dan keluar dari moral etika maka akan menimbulkan reaksi di masyarakat. Bagi Yenny, apa yang diekspresikan Fadli meminta dihentikan karena selain menyinggung pihak lain juga bisa merugikan diri sendiri.
Yenny menilai, puisi yang dibuat Fadli hanya memiliki konsekuensi yang menimbulkan tidak simpatik dari masyarakat, terlebih jika puisi itu dianggap banyak pihak menyinggung ulama yang disegani seperti KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.
"Pastinya warga NU merasakan kedekatan dengan Mbah Maimoen Zubair. Jadi kalau ada ekspresi tokoh manapun kemudian seolah-seolah diposisikan menyerang beliau maka ya pasti tidak akan menimbulkan kesan yang simpatik di kalangan NU," pungkasnya.(ist)