Selasa, 08 Januari 2019 17:45 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Survei LSI Denny JA merilis hasil survei terbaru untuk posisi runner-up jelang Pilpres 2019.Khusus untuk perebutan posisi runner-up dalam pemilu 2019, cenderung hanya terjadi pada dua partai yaitu Partai Gerindra dan Partai Golkar.
Peneliti senior LSI Denny JA, Adrian Sopa menuturkan, survei Agustus 2018 hingga Desember 2018, Partai Gerindra konsisten berada di urutan kedua elektabilitas partai. Namun angka elektabilitas Partai Gerindra tak berjarak jauh dengan partai Golkar yang juga konsisten berada di posisi ketiga sejak Agustus 2018.
"Selisih elektabilitas kedua partai hanya dibawah 5%. Selisih terkecil kedua partai terlihat di survei Septermber 2018. Ketika itu, elektabilitas Partai Gerindra sebesar 11.5 %, dan Partai Golkar sebesar 10.6 %. Artinya selisih kedua partai tidak sampai 1%, persisnya selisih hanya 0.9%. Pada survei terakhir Desember 2018, selisih kedua partai hanya 2.9 % (Gerindra 12.9% vs Golkar 10.0%)," kataAdrian Sopa saat jumpa pers survei LSI Denny JA dengan tema "Yang juara dan yang Terhempas: Pertarungam Partai Politik 2019 di kantornya, Rawamangun, Selasa (8/1/2019).
Lebih lanjut Adrian Sopa menjelaskan, kuatnya asosiasi Ketua Umumnya Prabowo Subianto membuat Gerindra diuntungkan karena bisa memperoleh berkah elektoral dari Prabowo (coattail effect). Namun sebagai partai senior dan berpengalaman, Partai Golkar memiliki sumber daya caleg dan mesin partai yang mumpuni.
Untuk itu Adrian berharap, Partai Golkar harus menemukan “sumber pendongkrak” yang lain agar mampu mengimbangi dan berkompetisi dengan Gerindra merebut posisi runner-up. Sebab, tanpa ada sumber pendongkrak baru yang sifatnya big bang, partai Golkar akan sulit bersaing dengan Partai Gerindra.
"Dalam lima kali survei terakhir LSI Denny JA, belum sekalipun Partai Golkar mampu menyalip Partai Gerindra. Jika Partai Gerindra berhasil mempertahankan posisi saat ini, maka untuk pertama kalinya Partai Golkar akan terlempar dari “habitatnya” sebagai partai yang selalu berada di dua besar pemenang pemilu sejak pemilu 1999," tegasnya.
Rilis survei ini adalah rangkuman dari 5 (lima) survei terakhir LSI Denny JA sejak Agustus hingga Desember 2018. Setiap bulannya (Agustus-Desember) LSI Denny JA membuat survei nasional menggunakan 1200 responden.
Survei diadakan di 34 provinsi di Indonesia dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error setiap survei tersebut adalah +/- 2.9%.
Survei LSI Denny JA juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in depth interview. Survei ini dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA.