Rabu, 07 November 2018 23:50 WIB

Diprediksi Hancur, Kader Hanura Diminta Tegar

Editor : Rajaman
Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang

JAKARTA, Tigapilarnews.com -  Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) meminta kepada seluruh kader partainya untuk tetap terus berjuang dan membesarkan partai, ditengah isu miring yang menerpa partai mereka.

“Partai Hanura banyak jadi bahan pembicaraan kita dihancurkan diganyang tapi tetap kita satu,”  kata OSO dalam sambutan acara Pembekalan Caleg DPR RI, di Hotel Discovery, Ancol, Rabu (7/11/2018).

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir pula Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah menteri, serta perwakilan dari sejumlah partai politik (parpol) lain.

OSO pun menilai, di tengah maraknya isu survei-survei yang menyebut jika Partai Hanura bakal hancur di Pilpres 2019, dia meminta kadernya untuk tidak berkecil hati dan tetap tegar dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.

“Biar partai kecil hati kita tetap besar kurang apa di gorok di curangi tapi seluruh DPD tetap bersatu,” tegas OSO.

Sebelumnya, dalam hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA menunjukkan, jika pemilu diselenggarakan saat survei dilakukan, sejumlah partai tidak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Survei ini dilakukan pada 12-19 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi Indonesia.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, menyebutkan, ada enam partai politik yang diprediksi tidak lolos ke DPR periode 2019-2024.

“Saat ini elektabilitas dari keenam partai tersebut di bawah 1 persen. Bahkan, jika disimulasikan dengan menambah margin of error survei 2,9 persen, elektabilitas keenam partai tak cukup lolos untuk ambang batas parlemen 4 persen,” papar Adjie dalam rilis survei di kantornya, Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Enam parpol yang diprediksi tidak lolos itu adalah:

1. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dipilih 0,6 persen responden
2. Partai Bulan Bintang (PBB) dipilih 0,2 persen responden
3. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipilih 0,2 persen responden
4. Partai Berkarya dipilih 0,1 persen responden
5. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dipilih 0,1 persen responden
6. Partai Garuda dipilih 0,1 persen responden


0 Komentar