Kamis, 01 November 2018 19:31 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Bencana alam gempa-tsunami yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) 28 September 2018 yang lalu dengan korban ratusan korban jiwa, bermakna penting bukan soal kesedihan, akan tetapi soal kepedulian.
Begitu pun dengan rangkaian tragedi alam sebelumnya seperti Lombok, tak boleh bermakna hanya urusan pemerintah, tapi juga harus menjadi urusan kita sebagai warga bangsa.
Spirit kepedulian membantu sesama saudara itulah, yang mendasari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network pimpinan Denny JA menggelar acara ‘NADA dan DOA untuk Korban Musibah Sulawesi Tengah’ di kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Kamis (1/11/2018).
Denny JA selaku pimpinan LSI Network mengharapkan, kegiatan seperti ini bisa menjadi virus positif yang menularkan semangat persatuan dan kepedulian. Kegiatan ini dilakukan sekaligus untuk menghimpun dana, khususnya dari sejumlah perusahaan dibawah LSI Network.
“Mari kita tanggalkan aneka atribut partai, ormas, kelompok, golongan bahkan agama, untuk satu misi kemanusiaan, yakni membantu sesama saudara sebangsa yang sedang terkena musibah,” kata Denny dalam kesempatan itu.
Acara dimulai dengan ‘Aksi Ngamen’ seorang seniman yang juga wartawan, Jodhi Yudono yang membawa beberapa buah lagu dengan gitar khasnya. Ikut terlibat berkolaborasi cukup meriah sejumlah anak-anak yatim piatu yang menyanyikan lagu anak-anak seperti Ku Petik Bulan Ku.
Kecerian anak-anak dan hadirin itu mulai beranjak sendu saat tiga orang penyair, Narudin Pituin, Nia Samsihono, dan Monica Anggo Puspita membacakan beberapa buah puisi.
“Puisi ini kami persembahkan untuk saudara-saudara kita khususnya di Palu, Sulawesi Tengah. Meski hanya puisi, tapi yakin lah bahwa apa yang kami persembahkan ini sebagai ungkapan tulus tentang kesedihan kami, belasungkawa kami dan kepedulian kami,” ungkap Monica.
Usai tiga buah puisi dibacakan, hadirin diajak masuk kedalam suasana yang lebih haru saat sejumlah anak-anak yatim piatu satu persatu maju kedepan untuk membacakan doa bersama sebagai penutup dari rangkaian acara.
Saat doa dibacakan, tetesan air mata pun tampak mewarnai wajah-wajah sedih bukan saja hadirin, tapi juga anak-anak yatim yang membacanya.
Toto Izul Fatah sebagai penanggungjawab kegiatan itu menjelaskan, dari ‘Aksi Ngamen’ yang dimotori Jodi Yudono tadi telah terkumpul sejumlah uang dari tujuh anak perusahaan LSI Network sebesar 140 juta rupiah.
“Meski belum seberapa dibanding dengan besarnya dan banyaknya jumlah korban jiwa, Semoga dana yang terkumpul ini bermanfaat untuk membantu meringankan saudara kita di Palu,” ujarnya.
Menurut Toto, karena pertimbangan keterbatasan, dana sebesar itu untuk sementara akan difokuskan pada penanganan bantuan anak-anak yang masiih mengalam trauma akibat musibah tersebut.