Jumat, 21 September 2018 00:38 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ketua panitia pelaksana Asian Para Games (Inapgoc) 2018, Raja Sapta Oktohari membeberkan konsep pesta pembukaan Asian Para Games 2018 yang akan dilaksanakan pada 6 Oktober di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Hal itu dikemukakan dalam konferensi pers, termasuk tiket yang akan dialokasikan pada acara pesta pembukaan (opening ceremony) di GBK Arena, Senayan, Kamis (20/9/2018).
Menurut Okto, opening ceremony nanti akan meninggalkan kesan yang tak terlupakan karena akan banyak pesan-pesan moral yang tersaji di dalamnya.
“Soal opening ceremony, pastinya sangat berkesan. Sarat akan kesetaraan dan pesan-pesan moral yang disampaikan,” kata Okto.
Okto menambahkan bahwa pesta pembukaan Asian Para Games memang tidak bisa dibandingkan dengan pesta opening Asian Games 2018.
Namun, opening ceremony Asian Para Games nanti dikatakannya akan lebih bagus daripada Asian Para Games pertama di Guangzhou, China dan yang kedua di Incheon, Korea Selatan.
Selain itu konsep opening ceremony nanti juga dikatakan Okto mengambil dari poin-poin Pancasila yang bertujuan sabagai alat pemersatu Indonesia.
“Opening ceremony mengangkat semangat kebersamaan, dengan mengusung keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan persatuan Indonesia,” jelas Okto.
Sedangkan masalah tiket yang akan disiapkan sebanyak 20 ribu, dua ribu tiket untuk penyandang disabilitas, disampaikan Direktur Seremoni Asian Para Games 2018, Aulia Mahariza.
"Yang dijual sementara ini 20 ribu yang dilepas dari berbagai kelas, platinum hingga bronze," kata Aulia.
Aulia menambahkan, Inapgoc sebetulnya menyiapkan 40 ribu tiket untuk opening ceremony. Namun sisa 20 ribu tiket diperuntukan untuk undangan, dan tamu-tamu VIP.
Lebih lanjut, Inapgoc juga bekerjasama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) terkait undangan untuk para penyadang disabilitas. Nantinya, mereka akan difasilitasi pula oleh Kemensos saat opening ceremony Asian Para Games 2018
"Nanti akan help desknya sendiri dari Kemensos," kata Aulia.
Sementara itu, terkait alokasi tempat duduk, Aulia menuturkan pihak Inapgoc hanya membedakan penyandang disabilitas yang memakai kursi roda. Total, ada 500 kursi khusus untuk para penyandang disabilitas dengan kursi roda.
"Yang dibedakan hanya kursi roda. Kalau disabilitas yang lain, kita perlakuannya sama. Duduk biasa, sama kayak kita di pesawat lah," kata Aulia.
Di sisi lain, Ketua Umum Inapgoc, Raja Sapta Oktohari mengatakan, ada pembatasan tiket yang diberlakukan untuk upacara pembukaan. Setiap orang hanya boleh membeli maksimal empat tiket.
Sementara itu, mengenai tiket acara opening ceremony akan dijual dengan harga Rp500 ribu, Rp750 ribu, Rp 1,5 juta, dan yang paling mahal Rp2,5 juta. Pembelian tiket tersebut pun bisa didapatkan di Loket.com
"Untuk harga dari mulai Rp 500 ribu, Rp 750 ribu, Rp 1,5 juta, dan Rp 2,5 juta. Pembelian satu identitas hanya boleh empat tiket," kata Okto.