Jumat, 14 September 2018 03:40 WIB
Moskow, Tigapilarnews.com - Angkatan Udara Rusia akan mulai menerima pesawat udara peringatan dan kontrol atau Airborne Warning And Control System (AWACS) baru yang disebut sebagai A-100 mulai akhir 2020 atau awal 2021.
Pesawat ini hampir pasti akan secara signifikan meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia untuk mendapatkan dan mempertahankan superioritas udara ketika digabungkan dengan pesawat tempur canggih mereka seperti Sukhoi Su-30SM Flanker-H dan Sukhoi Su-35S Flanker-E.
Kementerian Pertahanan Rusia diperkirakan akan menandatangani kontrak produksi pesawat AWACS baru, yang akan menggantikan armada Beriev A-50 Mainstays pada tahun depan.
“Kami mengharapkan pembahasan terperinci dengan Kementerian Pertahanan tentang kontrak pengiriman pesawat A-100 pada akhir tahun ini atau pada tahun 2019,” kata Yuri Slyusar, presiden United Aircraft Corporation Rusia, kepada kantor berita resmi TASS beberapa waktu lalu.
Meski negosiasi rinci antara pemerintah Rusia dan produsen diharapkan akhir tahun ini, sumber industri pertahanan Rusia yakin bahwa pesawat produksi akan mulai dikirim ke Angkatan Udara Rusia dalam beberapa tahun. “Pasokan serial pesawat akan dimulai pada 2020-2021,” kata sumber industri pertahanan Rusia kepada TASS.
A-100 pasti akan memiliki kemampuan lebih dibandingkan A-50. Pesawat ini didasarkan pada Ilyushin Il-76MD-90A, pesawat udara internasional Il-76MD yang telah ditingkatkan dan dimodernisasi. “Penggantian engine D-30KP2 dengan PS-90A-76 terbaru, pemasangan sayap yang dimodifikasi dan landing gear yang diperkuat secara signifikan memperluas kinerja pesawat,” demikian deskripsi perusahaan tentang badan pesawat yang dimodernisasi tersebut.
A-100 mengambil kinerja yang disempurnakan dari badan pesawat Il-76MD-90A dan mengawinkannya dengan radar Vega Radio Engineering Premier 476 hybrid mechanical scanned/active electronically scanned array yang serupa dengan pendekatan yang digunakkan Northrop Grumman E- 2D Advanced Hawkeye.
Sistem radar baru terdiri dari antena berputar yang mampu melakukan pemindaian vertikal elektronik aktif dan pemindaian bantalan mekanis. Antena radar membuat satu putaran setiap lima detik.”
Jika uraian Rostec tentang kinerja A-100 akurat, pesawat AWACS terbaru Rusia ini akan menawarkan kinerja yang luar biasa.
“A-100 baru, dilengkapi dengan radar pengawasan panoramik yang hebat dan komputer canggih akan mampu memindai wilayah udara ratusan kilometer ke segala arah, mengidentifikasi target dan mengirim data penargetan lengkap ke anti-pesawat dan anti-udara. Sistem pertahanan rudal memungkinkan mereka untuk menembak jatuh target, “kata Rostec.
“Pesawat generasi baru dengan kemampuan ini dapat digunakan sebagai pos komando udara sehingga lebih mudah untuk mengendalikan kelompok tempur udara, darat dan angkatan laut dan gugus tugas.”
Dengan radar AESA barunya, A-100 akan menawarkan peningkatan yang sangat besar dalam pendeteksian dan kemampuan pelacakan terhadap kontak udara dan permukaan dibandingkan dibandingkan A-50 dan A-50U saat ini.
Namun, tidak jelas seberapa baik sistem baru akan dibandingkan dengan sistem Barat seperti E-3 Sentry milik Angkatan Udara Amerika, namun teknologi AESA A-100 akan memberikan jet tempur Rusia ini keunggulan dibandingkan pesawat Amerika.
Blok E-3G terbaru 40/45 menggunakan Northrop Grumman APY- 2, yang menggunakan passive phased array antenna untuk memindai secara vertikal di S-band.
Angkatan Udara Rusia saat ini mengoperasikan 15 pesawat A-50 dan empat A-50U. Angkatan Udara Rusia berencana akan mengganti seluruh armada A-50 dan A-50U dengan A-100 yang jauh lebih mampu, contoh pertama yang diperkirakan akan melakukan penerbangan pertamanya pada akhir tahun. Meski tentu saja semua bisa berubah tergantung pada kondisi keuangan mereka.
Tetapi yang jelas dengan kemampuannya tersebut, A-100 akan menjadi pesawat yang bisa merepotkan NATO jika terjadi konflik.