Senin, 27 Agustus 2018 12:59 WIB

Malaysia Airlines MH370 Disebut Dicegat Jet Tempur Buatan Rusia

Editor : Yusuf Ibrahim
Mural Pesawat Malaysia Airlines MH370. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Seorang investigator sukarela mengklaim bahwa pesawat Malaysia Airlines yang hilang misterius pada tahun 2014 dicegat oleh jet tempur Su-30 buatan Rusia.

Menurutnya, sejak pencegatan di atas Samudra Hindia, pesawat yang membawa 239 orang tersebut lenyap tanpa jejak.

Pesawat Malaysia Airlines MH370 melakukan perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014 ketika menghilang. Sejak itu pencarian terbesar dalam sejarah kecelakaan penerbangan telah dilakukan dan tidak pernah membuahkan hasil.

Dari 239 orang yang berada di pesawat MH370, beberapa di antaranya merupakan warga Indonesia.

Sebuah laporan resmi dari pemerintah Malaysia yang diterbitkan bulan lalu menyimpulkan bahwa masih belum ada jawaban pasti atas tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines tipe Boeing 777 tersebut.

Seorang investigator MH370, Andre Milne, yang merupakan pendiri perusahaan pengembang teknologi militer Unicorn Aerospace, mengatakan sebuah gambar menunjukkan kecepatan sebuah mencapai ketinggian 58.200 kaki, sedangkan Boeing tidak bisa lebih tinggi lagi dari 44.000 kaki.

Satu-satunya pesawat tempur yang mampu mencapai ketinggian seperti itu adalah pesawat jet tempur buatan Rusia, Sukhoi Su-30, yang digunakan oleh Angkatan Udara Kerajaan Malaysia.

"Sebuah jet tempur dikerahkan untuk mencegat MH370," kata Milne, kepada Daily Star, yang dilansir Senin (27/8/2018).

“Penemuan bukti yang ditekankan ini menimbulkan masalah serius di berbagai tingkat mulai dari hilangnya kredibilitas total bagi pemerintah Malaysia hingga faktor kesalahan yang membuat pemerintah Malaysia tunduk pada hilangnya penumpang dan awak pesawat secara keseluruhan," ujarnya.

“Ini juga berarti bahwa setiap pengungkapan MH370 yang dibuat oleh pemerintah sekarang dicurigai sebagai rekayasa," ujarnya.

"Kenyataannya, sebuah jet tempur dikerahkan terlepas dari penyangkalan yang berulang kali dengan penjelasan aneh bahwa radar (pesawat) misterius kembali mendekati wilayah udara Malaysia yang dianggap sebagai pesawat ramah, menunjukkan bahwa radar misterius itu sebenarnya dianggap kebalikan dari ramah karena dianggap sebagai tindakan bermusuhan dan atau ancaman."

Laporan pemerintah Malaysia bulan lalu telah membuat kerabat dari orang-orang yang berada di penerbangan MH370 merasa patah hati. Beberapa dari mereka mengatakan beberapa informasi yang terdapat dalam laporan resmi pemerintah itu tidak benar.

Grace Nathan, yang ibunya berada di penerbangan MH370, menanggapi rilis laporan Pemerintah Malaysia di Facebook. "Hanya karena mereka menyebutnya laporan akhir bukan berarti itu untuk keluarga terdekat," tulis Grace.

“Pencarian harus terus berjalan. Tidak akan ada laporan final sampai MH370 ditemukan," lanjut dia.

Kerabat lain menganggap tidak ada kejutan besar dari laporan pemerintah Malaysia bulan lalu. Laporan itu hanya berisi rincian lebih lanjut mengenai sejauh mana Kontrol Lalu Lintas Udara diduga mengalami kekacauan.

Laporan 449 halaman itu juga dikecam oleh penyelidik Prancis yang mengatakan itu tidak tepat dan ambigu.

Tidak puas dengan temuan itu, Gendarmerie of Air Transport (GTA) telah meluncurkan penyelidikannya sendiri terkait lenyapnya pesawat Malaysia Airlines MH370 secara misterius.(exe/sndo)


0 Komentar