Jumat, 24 Agustus 2018 14:24 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Rusia mengantongi bukti jika kelompok ekstrimis ISIS telah menerima senjata dari negara lain dengan bantuan badan keamanan asing.
Hal itu diungkapkan Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia. "Kami telah mengumpulkan bukti bahwa senjata diselundupkan dari luar ke dalam Suriah, termasuk melalui organisasi semi-legal atau bahkan di bawah perlindungan badan keamanan dari negara lain," katanya kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa, seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (24/8/2018).
Nebenzia mengatakan Rusia berencana membahas cara-cara mengakhiri pengiriman senjata kepada ISIS pada konferensi internasional mengenai memerangi perdagangan senjata gelap mendatang. Konferensi ini dijadwalkan diadakan di Moskow pada 3-4 September.
Diplomat itu tidak mengesampikan kemungkinan militan ISIS akan melangkah masuk ke wilayah yang dikuasai pemerintah, terutama di dekat kota barat laut Idlib. Dia menambahkan, Daesh telah bertindak kejam dengan menggunakan anak-anak untuk melakukan serangan teror.
Nebenzia juga mengatakan pasukan bersenjata Rusia telah membantu membebaskan lebih dari 1.400 kota dan desa di Suriah dan membawa 96 persen wilayahnya kembali di bawah kendali pemerintah. Rusia juga telah mengamankan kembalinya lebih dari 1,5 juta pengungsi Suriah.
Nebenzia mencatat bahwa al-Qaeda dapat mengisi wilayah Suriah yang kosong ditinggalkan oleh para pejuang ISIS yang mundur. Kelompok ini dinilainya akan menjadi penghalang utama bagi proses perdamaian yang sedang berlangsung.
"Penilaian kami adalah bahwa al-Qaeda dan sekutu-sekutunya mengambil inisiatif, menjadi penghalang bagi penyelesaian damai di Suriah, karena ISIS terus runtuh," katanya.(exe/ist)