Jumat, 17 Agustus 2018 22:57 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyayangkan adanya aksi pencopotan bendera merah putih di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan yang sempat viral di media sosial. Anies menuturkan, pihaknya tengah melakukan pengecekan terkait peristiwa tersebut.
"Wali kota, camat, dan lurah sudah kesana. Jadi intinya jangan pernah terpikir untuk menurunkan bendera," kata Anies di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (17/8/2018).
Anies pun tidak main-main menanggapi persoalan tersebut. Dia juga berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengusut kasus itu.
"Itu suatu yang prinsip. Jadi kalau ada orang yang punya pikiran turunkan bendera, saya kurang paham itu dan ini saya bicara sama Polda, mereka juga sedang melakukan pemeriksaan. Ketahui dulu duduk perkara sekaligus apa ada unsur-unsur pelanggaran di situ," beber Anies.
Sebelumnya diketahui, General Manager Apartemen Kalibata City Ishak Lopung angkat suara terkait viralnya sebuah video berjudul 'Pencopotan Paksa Bendera Merah Putih di Kalibata City oleh Pengelola' viral.
Dalam video yang diupload oleh akun Youtube 'kabar Kalcit' menampilkan adegan seorang ibu-ibu berkerudung memegang bendera Indonesia.
Dia merupakan penghuni Apartemen yang marah-marah lantaran bendera yang dipasang di unitnya dicopot oleh seseorang yang diduga pengelola Apartemen.
Ishak Lopung menjelaskan saat itu seorang penghuni Apartemen memasang bendera Indonesia di Lantai 12 CF. Building Supervisor Apartemen meminta izin untuk menurunkan. Alasannya karena bendera dipasang di tempat yang kurang layak yaitu diikat di antara bracket AC dan railing.
"Building Supervisor bersama sekuriti melihat ada bendera terpasang di atas di antara bracket AC dan railing. Posisinya juga tidak sempurna. Lalu orang kami naik ke atas. Ngetok pintu menyampaikan dengan baik," ujar dia saat dihubungi, Kamis, Agustus 2018.
Building Supervisor mengusulkan bendera dipasang di Ground Floor area taman. Tujuannya supaya bendera terlihat lebih rapih dan tertib. Sebab, lanjut Ishak, lambang negara harus dihormati.
"Silakan ibu jangan pasang bendera di situ. Kalau ibu mau silakan pasang di Ground Floor di area taman supaya semarak gitu. Jadi disampaikan bukan memaksa tiba-tiba kita copot," ujar dia.
"Kami minta jangan digantung sembarangan. Di antara bracket AC dan railing karena tidak bagus. Itu pun dengan baik-baik," tegas dia lagi.
Pemilik pun setuju. Building Supervisor bergegas memindahkan bendera ke bawah. Namun, tiga puluh menit berselang anak dari pemilik bendera yang bernama Nyimas marah-marah. Dia bahkan mengajak penghuni lain untuk memprotes tindakan Building Supervisor. Aksinya pun kini viral di media sosial.
"Kami dituduh yang tidak-tidak oleh anak pemilik bendera. Padahal kami ingin bendera ditempatkan yang terhormat lah," ujar dia.