Kamis, 26 Juli 2018 15:56 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Ketua Umum PPP, M. Romahurmuziy (Rommy), menegaskan ia tidak sembarangan menyampaikan info mengenai diajukannya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Joko Widodo (Jokowi) dalam pilpres 2019.
Belakangan info dari Rommy ini dikritik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY meminta Ketum PPP tersebut berhati-hati menyebarkan informasi. “Informasi tersebut berkategori A1 dan saya nilai maksud SBY tersebut adalah hal yang wajar saja. Tidak merupakan keinginan yang berlebihan dan juga bukan merupakan hal yang classified,” kata Rommy di Jakarta, Kamis (26/07/2018).
Sebenarnya penyodoran nama cawapres ke Jokowi, lanjut Rommy, juga dilakukan partai lain dalam koalisi Jokowi. PPP pun ketika ditanya soal cawapres Jokowi, juga menyampaikan nama. Hanya bedanya, yang disampaikan PPP ada sejumlah nama dan statusnya untuk dibahas/didiskusikan, bukan merupakan target tunggal.
“Soal cara mengajukan yang berbeda-beda antara satu partai dengan lainnya, itu kan soal cara berkomunikasi saja. Ada yang terang-terangan menyebut cawapres, ada yang setiap bertemu mengingatkan hasil survei yang tinggi, ada yang menggunakan interest group untuk menyampaikan, atau ada cara lain lagi. Silakan saja, ini kan kontestasi,” ujarnya.
Lebih lanjut Rommy mengatakan, berdasarkan info yang ia terima tahun ini Jokowi dan SBY sudah melakukan sejumlah pertemuan. Pertemuan terakhir terjadi Ramadhan baru lalu. Dalam pertemuan tersebut, sudah disepakati adanya pos kabinet untuk AHY sebagai bagian dan rencana koalisi. “Namun jika hari-hari ini pun SBY berubah, itu juga tidak diharamkan dalam politik. Karena politik itu dinamis,” tandasnya.
Terkait peringatan SBY, Rommy mengaku berterima kasih. Apalagi SBY merupakan Presiden ke-6 dan tokoh nasional yang sudah terbukti makan asam garam serta mampu mengantarkan partainya menjadi pemenang.
Ia banyak menimba ilmu saat saat Pilkada DKI Jakarta 2017. Saat itu untuk pertama kalinya PPP bersama Demokrat, PKB, dan PAN dengan bimbingan SBY mengantarkan AHY muncul di panggung politik nasional.
“Saya menghormati apapun pilihan politik SBY dan PD dalam Pilpres 2019 ini sebagai bagian dari prinsip saling menghormati rumah tangga masing-masing parpol. Yang penting .... kutahu yang kau mau,” jelasnya.(exe/ist)