Minggu, 24 Juni 2018 11:57 WIB
Bogor, Tigapilarnews.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), meminta agar Badan Intelejen Negara (BIN), TNI dan Polri untuk netral dalam pelaksanaan Pilkada serentak 27 Juni 2018 ini. SBY menyampaikannya sebelum kampanye pasangan yang diusung PD calon nomor urut 4 Pilgub Jabar, Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi, digelar di Bogor, Sabtu (23/6/2018).
Permintaan agar pemerintah dan tiga lembaga negara tersebut menjaga netralitas dalam Pilkada Serentak 2018 pada 27 Juni mendatang. Itu didasari pengalaman Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, adanya oknum di lembaga negara tersebut yang tidak netral pada .
SBY juga mempertanyakan adanya penggeledahan rumah dinas mantan Wagub Jawa Barat, Deddy Mizwar oleh Pejabat Gubernur Komjen Iriawan. Sementara Deddy Mizwar merupakan Cagub Jawa Barat yang diusung oleh Partai Demokrat.
"Biasanya yang panik itu cenderung curang. Tapi kami waspada. Ketidak netralan elemen oknum BIN, TNI, dan Polri itu ada kejadiannya. Namanya memang oknum, tapi tidak ada anggota atau prajurit yang salah, yang ada adalah komandannya yang keblinger. Maka jangan keliru, kasihan sama prajurit dan anggotanya," tegas SBY.
Penilaiannya sejauh ini tidak ada rakyat yang berani bicara mengungkap segala bentuk kecurangan. Maka dirinyalah yang berani mengungkapkan, apapun risiko yang akan ditanggungnya.
"Mungkin rakyat tidak berani menyampaikan ini, biarlah saya, SBY warga Cikeas Bogor yang menyampaikan. Kalau intelijen ingin menciduk saya, silahkan. Mengapa? Agar BIN, TNI, Polri netral, karena ada kejadinnya. Di Pilkada Jakarta saya terima ada keganjilannya. Selam masa kampnye Ibu Silvana dan suaminya dipanggil Polri, bayangkan," tandasnya.