Rabu, 23 Mei 2018 12:49 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid mencurigai Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) lengah, sehingga mushaf Alquran kurang satu ayat beredar di masyarakat.
"Mungkin lembaga tashih Alquran lengah" ujar Sodik saat dihubungi, Rabu (23/5/2018).
Kemudian, dia juga curiga cap Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran dipalsukan. "Mungkin lembaga tashih Alquran dipalsukan cap approve-nya," kata Politikus Partai Gerindra ini.
Dia meminta agar Alquran yang kurang satu ayat itu segera ditarik dari peredaran. Kemudian, kasus tersebut diminta untuk diproses secara hukum. "Usut penerbit dan lembaga tashih Alquran," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Warga Sarolangun, Jambi digegerkan dengan beredarnya mushaf Alquran kurang satu ayat. Kurangnya ayat tersebut terdapat pada juz 30 tepatnya ayat terahir surat An-nas.
kekurangan ayat dalam Alquran itu diketahui saat salah seorang warga Sarolangun bernama Tini membeli Alquran di sebuah toko buku.
"Saya membeli Alquran sebelum puasa seharga Rp. 83000. Setelah saya baca ternyata surat An-nas kurang satu ayat. Ayat terakhir atau ke-6 tidak tercantum," ujar Tini, Selasa (22/5/2018).
Sebenarnya lanjut Tini, kekurangan ayat lebih dari satu, karena di ayat ke-5 tidak ditulis utuh. "Seharusnya kan Alladzi Yuwaswisuffi sudurrinnas. Tapi kata Sudurinnas tidak tercantum," sebut Tini.
Dikatakan Tini, dirinya sudah mengembalikan Mushaf Alquran terbitkan Agung Media Mulia yang beralamat di Surabaya itu ke toko buku tempatnya membeli di Sarolangun. "Sudah saya kembalikan, kata pemilik toko akan ditukar. tapi harus menunggu karena barang sudah habis," sebutnya.
Hingga berita ini diturunkan pihak Kementerian Agama belum memberikan tanggapan. Saat dikonfirmasi via Handphone, pihak Kemenag belum merespons.