Selasa, 15 Mei 2018 15:03 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Anggota Komisi I DPR RI Syaiful Bahri Anshori mempertanyakan Keinginan Presiden untuk menghidupkan kembali Koopssusgab TNI (Komando Pasukan Khusus Gabungan) yang terdiri dari berbagai satuan di TNI. Menurutnya Pemerintah seharusnya dapat menahan diri dan menunda wacana tersebut di tengah peristiwa yang terjadi saat ini.
"Saya rasa wacana itu tidak tepat dan tidak memiliki dasar yang kuat untuk saat ini di bentuk. Semuanya harus calling down dulu, janganlah membuat kelembagaan dalam situasi yang lagi galau dan emosi. biarlah lembaga aparat hukum bekerja dulu dan tentu aparat yang lainnya yang punya tugas yang sama," Kata Syaiful saat di hubungi (14/05/2018).
Politisi PKB itu menjelaskan, membuatlembaga dalan keadaan galau dan emosi seperti saat inijustru tidak akan efektif. Terlebih saatini Pemerintah sudah banyak memiliki Badan maupun Lembaga yang menangani teroris seperti Densus 88, BNPT dan BIN.
"Kenapa lembaga BIN, BNPT, Densus 88 tidak dioptimalkan? Kalau nanti membentuk badan atau lembaga baru justru saya khawatir akan tumpang tindih dan pemborosan. Apalagi belum memiliki payung hukumnya, lalu pakai dasar hukum apa lembaga baru tersebut" jelasnya.
Ia pun menyarankan agar Pemerintah sebaiknya menyatukan pendapat untuk segera menyelesaikan RUU Terorisme yang selama ini Pemerintah belum memiliki persamaan persepsi.
"Saya rasa lebih baik Pemerintah fokus terhadap penyelesaian RUU Terorisme, jangan sampai publik menilai DPR yang menunda untuk mengesahkan pembahasan tersebut" ujarnya.
Seperti diketahui mantan Panglima TNI yang kini menjadi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko telah melakukan komunikasi kepada Presiden yang ingin menghidupkan kembali satuan koopssusgab TNI dalam menangani Terorisme pasca terjadinya peristiwa di Rutan Mako Brimob Depok, Kelapa Dua, Jawa Barat.