Senin, 14 Mei 2018 12:02 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Machfud Arifin menduga kasus ledakan di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, masih berhubungan dengan ledakan bom di tiga gereja di Surabaya.
"Bisa saja, hubungannya ada," katanya, saat dikonfirmasi usai proses evakuasi pelaku peledakan bom di Rumah Susun Wonocolo, Sidoarjo, Jatim, Senin (14/5) dini hari, dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M. Iqbal menduga ada keterkaitan antara ledakan Sidoarjo dengan dengan keluarga yang disebut menjadi pelaku pemboman di Surabaya.
"Diduga unit itu didiamin oleh terduga teroris, keluarga pelaku yang tadi itu, tapi kita belum tahu. Kita belum tahu pastinya," ujar dia, melalui pesan singkatnya, Minggu (13/5).
Machfud melanjutkan bahwa pihaknya saat ini sudah selesai melakukan proses evakuasi terhadap para korban yang meninggal dunia. Korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk diproses lebih lanjut.
Selain membawa jenazah pelaku, pihaknya juga membawa serta barang-barang yang diduga sebagai bom milik pelaku.
"Saat itu, pelaku yang diketahui bernama Anton saat akan ditangkap masih memegang 'switching' yang akan digunakan untuk meledakkan bom. Namun, karena tidak mau ambil risiko pelaku terpaksa kami lumpuhkan," katanya.
Dari data yang diperolehnya, enam orang korban masih memiliki ikatan keluarga. Tiga di antaranya sudah dinyatakan meninggal dunia. Yakni, Anton Febryanto (47) sebagai kepala keluarga; Puspita Sari (47), yang merupakan istri Anton; dan RAR (17).
Sementara, tiga korban selamat adalah tiga anak Anton, yakni AR (15), FP (11), dan GHA (10). Mereka kini dirujuk ke RS Bhayangkara. Sebelumnya, pada Minggu (13/5) malam terjadi ledakan di salah satu unit Rusunawa Wonocolo Blok B lantai 5.(exe/ist)