Sabtu, 12 Mei 2018 15:46 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com _ Setelah target boikot, roti Sari Roti telah mendapatkan kembali kepercayaan dari pelanggannya. PT Nippon Indosari Corpindo, produsen Sari Roti, melihat penjualannya naik 9,4 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini menjadi Rp659 miliar (US$ 46,79 juta), dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Produsen roti sedang mencari pertumbuhan penjualan dua digit, perbankan pada perayaan Idul Fitri dan ekspansi pabrik.
"Kami berharap kami dapat membukukan pertumbuhan penjualan dua digit tahun ini, atau peningkatan 15 persen," kata kepala komunikasi eksternal PT Nippon Indosari, Stephen Orlando, pada media briefing, Jumat.
Menjelang liburan Ramadhan dan Idul Fitri, produsen roti akan menyiapkan kemasan khusus dan promosi untuk meningkatkan permintaan akan produknya, tambahnya.
Pada bulan Desember 2016, Sari Roti menjadi target boikot dari kelompok Islam yang mengkampanyekan pemenjaraan Gubernur Jakarta-saat itu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Selama reli, beberapa gerobak roda tiga membagikan roti Sari Roti secara gratis, menciptakan asumsi bahwa perusahaan roti mendukung protes tersebut.
Setelah ini, perusahaan mengeluarkan pernyataan untuk mengklarifikasi masalah tersebut, dengan mengatakan itu tidak terlibat dalam gerakan politik. Pernyataan itu membuat para pengunjuk rasa tidak senang, yang kemudian menyerukan boikot.
Sementara itu, terlepas dari fluktuasi nilai tukar rupiah, yang disebabkan oleh penguatan dolar Amerika Serikat, perusahaan mengatakan tidak menghadapi masalah karena semua transaksi bisnisnya dilakukan dengan menggunakan rupiah.